TIDAK MENJADI ASING BAGI ORANG ASING

Imamat 19:33-34
33 Apabila seorang asing tinggal padamu di negerimu, janganlah kamu menindas dia. 34 Orang asing yang tinggal padamu harus sama bagimu seperti orang Israel asli dari antaramu, kasihilah dia seperti dirimu sendiri, karena kamu juga orang asing dahulu di tanah Mesir; Akulah Tuhan, Allahmu.
Adakah sobat Teruna yang pada minggu awal tahun ajaran baru ini mengasingkan para pendatang baru di sekolah, dan mengelompokkan diri atas dasar mayoritas atau senioritas?
Bacaan kita hari ini adalah ketetapan yang Tuhan berikan kepada Israel melalui perantaraan Musa, secara khusus mengatur interaksi mereka dengan para pendatang yang berada di tengah-tengah mereka pada saat itu. Tuhan mengingatkan bahkan mengatur mereka untuk tidak menindas para pendatang hanya karena mereka berbeda dari orang Israel murni (baca:asing), karena sesungguhnya dahulu pada saat mereka masih berada di Mesir, mereka pun orang asing, namun Tuhan memelihara mereka melalui perantaraan orang-orang Mesir. Demikian juga kita. Tidak-kah kita mengingat pada saat dahulu ketika kita menjadi pendatang baru di sekolah, betapa sedihnya saat tidak ada seorang pun yang bisa diajak berbicara, atau bagaimana perasaan kita saat kita tidak memiliki kelompok, terlebih karena kita beretnis, atau beragama minoritas? Bagaimana kecewanya saat mengalami bullying hanya karena penampilan kita berbeda dari yang lainnya, atau bagaimana marahnya kita saat selalu dipersalahkan hanya karena kita adalah pendatang baru di sekolah itu?
Melalui firman Tuhan pada hari ini, selain untuk dapat menyatakan keadilan bagi para pendatang baru di sekolah kita, Tuhan juga meminta kita untuk melupakan dendam dan pembalasan kepada mereka, dan menggantinya dengan perlakuan yang sama yang kita inginkan bagaimana orang lain akan memperlakukan kita, yaitu baik dan adil.
Berdoalah agar Firman Tuhan hari ini menjadi rhema dalam kehidupan Sobat Teruna :
Besarkanlah jiwaku dengan hikmat-Mu, Tuhan, dan mampukan aku untuk melupakan segala dendam kekecewaan yang pernah kualami, serta menggantikannya dengan kasih dan keadilan yang Kau ajarkan.