MENJUNJUNG TINGGI KEADILAN DENGAN TIDAK MENERIMA SUAP
6 Janganlah engkau memperkosa hak orang miskin di antaramu dalam perkaranya. 7 Haruslah kaujauhkan dirimu dari perkara dusta. Orang yang tidak bersalah dan orang yang benar tidak boleh kaubunuh, sebab Aku tidak akan membenarkan orang yang bersalah. 8 Suap janganlah kauterima, sebab suap membuat buta mata orang-orang yang melihat dan memutarbalikkan perkara orang-orang yang benar.
Oktober 2016, penduduk negara Cina dihebohkan oleh sebuah reality show berjudul “Always on The Road” yang ditayangkan oleh saluran televisi CCTV. Acara ini mengungkap pengakuan dan penyesalan dari pemerintah Cina yang korup baik yang kecil-kecilan sampai yang besar, di saat mereka menjalani masa hukumannya di balik penjara.
Adalah Li Sichuan, mantan Wakil Sekretaris Partai Komunis Provinsi Sichuang yang menjalani hukuman penjara 13 tahun, wawancaranya menjadi viral karena ketidak-mampuannya menahan air mata penyesalan, sambil berkata, “Sedari muda saya bermimpi ketika saya mampu menjabat sebagai pemimpin partai . . . saya mampu membuat kehidupan masyarakat yang lebih baik, di mana semua orang berbahagia.. Tetapi pada akhirnya, saya tidak memenuhi impian itu. Saya mengecewakan partai dan mengecewakan rakyat.”
Sangat jarang kita melihat adegan penyesalan koruptor di Indonesia. Yang ada adalah koruptor dengan senyum dan rompi oranye melambaikan tangan kepada awak media saat ditangkap KPK atau dijatuhkan hukuman pidana. Apa yang salah dengan hati nurani mereka?
Mari kita belajar dari firman Tuhan, melalui perantaraan Musa yang ditulis dalam kitab Keluaran. Allah Israel dengan jelas melarang tindak korupsi seperti suap, merampas hak orang miskin, membela orang bersalah, menyuap, dan meNindas orang asing (baca kembali bacaan hari ini). Ketika seseorang melakukan korupsi, berarti sudah merusak tatanan keadilan sosial dengan merusak/menghancurkan kehidupan bersama.Itu semua terjadi karena tidak adanya pengendalian diri dan keegoisan (bnd Ams 25:28).
Sobat Teruna, sebagai generasi penerus bangsa, mari kita perbaiki masa depan Indonesia dengan belajar untuk berlaku adil dengan tidak berbuat korupsi mulai dari hal terkecil hingga terbesar demi kebaikan bersama.
Berdoalah agar Firman Tuhan hari ini menjadi rhema dalam kehidupan Sobat Teruna :
Tuhan Yesus, masa depanku yang indah ada di dalam tangan-Mu. Dalam mencapai masa depanku, ajar aku untuk dapat mengendalikan diri dengan tidak merugikan orang lain namun menjadi berkat bagi orang di sekitarku. Dengan begitu, aku memancarkan kasih-Mu yang inklusif itu.