KOMITMEN: MENJADI SAKSI DIRI SENDIRI

Yosua 24:22-27
22 Kemudian berkatalah Yosua kepada bangsa itu: “Kamulah saksi terhadap kamu sendiri, bahwa kamu telah memilih Tuhan untuk beribadah kepada-Nya.” Jawab mereka: “Kamilah saksi!” 23 Ia berkata: “Maka sekarang, jauhkanlah allah asing yang ada di tengah-tengah kamu dan condongkanlah hatimu kepada Tuhan, Allah Israel.”24 Lalu jawab bangsa itu kepada Yosua: “Kepada Tuhan, Allah kita, kami akan beribadah, dan firman-Nya akan kami dengarkan.” 25 Pada hari itu juga Yosua mengikat perjanjian dengan bangsa itu dan membuat ketetapan dan peraturan bagi mereka di Sikhem. 26 Yosua menuliskan semuanya itu dalam kitab hukum Allah, lalu ia mengambil batu yang besar dan mendirikannya di sana, di bawah pohon besar, di tempat kudus Tuhan. 27 Kata Yosua kepada seluruh bangsa itu: “Sesungguhnya batu inilah akan menjadi saksi terhadap kita, sebab telah didengarnya segala firman Tuhan yang diucapkan-Nya kepada kita. Sebab itu batu ini akan menjadi saksi terhadap kamu, supaya kamu jangan menyangkal Allahmu.”
Dalam suatu kegiatan retret teruna pada suatu gereja, seorang kakak layan yang memimpin malam refleksi meminta setiap peserta menuliskan komitmen mereka kepada Tuhan. Apa yang akan mereka lakukan sepulangnya dari retreat tersebut. Komitmen dimasukkan dalam sebuah amplop dan dikumpulkan. Beberapa bulan kemudian setelah acara tersebut, mereka yang menjadi peserta mendapatkan kembali amplop berisi komitmen mereka waktu itu. Mereka diingatkan kembali apakah telah menjalankan komitmen yang ditulis atau belum.
Ketika bangsa Israel dengan pimpinan Yosua berhasil mendiami Kanaan, Yosua mengumpulkan semua suku Israel yang diwakili oleh para tua-tua, para kepalanya, para hakimnya dan para pengatur pasukannya di Sikhem (ayat 1). Lalu Yosua mengingatkan kembali bahwa hanya karena penyertaan Tuhan saja bangsa Israel dapat memasuki tanah yang telah dijanjikan kepada Abraham, Ishak dan Yakub, yaitu nenek moyang bangsa Israel. Yosua pun mengajak bangsa itu untuk takut akan Tuhan dan beribadah kepada-Nya, seperti ia dan keluarganya beribadah kepada Tuhan (ayat 14,15). Bangsa Israel pun berkomitmen atau bersaksi pada diri mereka sendiri untuk memilih beribadah kepada Tuhan dan menjauhkan diri dari allah asing yang disembah oleh bangsa-bangsa disekitar mereka.
Sobat Teruna, berkomitmen bukanlah suatu hal yang sepele atau main-main, tetapi adalah suatu janji kepada diri kita sendiri atau pada orang lain untuk dilakukan. Berkomitmen memang mudah untuk mengatakannya tetapi seringkali sukar untuk dilaksanakan, namun bukan berarti kita menjadi enggan mempunyai komitmen untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Apakah selama ini kita pernah berkomitmen untuk setia kepada Tuhan dan melayani-Nya? Lakukanlah komitmen itu dengan baik dan mohon pimpinan Tuhan untuk melakukannya dengan kesungguhan hati.
Berdoalah agar Firman Tuhan hari ini menjadi rhema dalam kehidupan Sobat Teruna :
Tuhan Yesus tolong aku tetap menjaga komitmenku dengan setia untuk melakukan kehendak-Mu.