BERSAMA ALLAH SANGGUP MELEWATI SEGALA RINTANGAN

I Samuel 17:44-50
44 Pula orang Filistin itu berkata kepada Daud: “Hadapilah aku, maka aku akan memberikan dagingmu kepada burung-burung di udara dan kepada binatang-binatang di padang.” 45 Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu: “Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama Tuhansemesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu. 46 Hari ini juga Tuhan akan menyerahkan engkau ke dalam tanganku dan aku akan mengalahkan engkau dan memenggal kepalamu dari tubuhmu; hari ini juga aku akan memberikan mayatmu dan mayat tentara orang Filistin kepada burung-burung di udara dan kepada binatang-binatang liar, supaya seluruh bumi tahu, bahwa Israel mempunyai Allah, 47 dan supaya segenap jemaah ini tahu, bahwa Tuhan menyelamatkan bukan dengan pedang dan bukan dengan lembing. Sebab di tangan TUHANlah pertempuran dan Ia pun menyerahkan kamu ke dalam tangan kami.” 48 Ketika orang Filistin itu bergerak maju untuk menemui Daud, maka segeralah Daud berlari ke barisan musuh untuk menemui orang Filistin itu; 49 lalu Daud memasukkan tangannya dalam kantungnya, diambilnyalah sebuah batu dari dalamnya, diumbannya, maka kenalah dahi orang Filistin itu, sehingga batu itu terbenam ke dalam dahinya, dan terjerumuslah ia dengan mukanya ke tanah. 50 Demikianlah Daud mengalahkan orang Filistin itu dengan umban dan batu; ia mengalahkan orang Filistin itu dan membunuhnya, tanpa pedang di tangan.
Ada ungkapan Winston Churcil yang patut disimak: “Orang pesimistis melihat kesulitan dalam setiap kesempatan; sementara orang optimistis melihat kesempatan dalam setiap kesulitan.” Maka orang yang pesimistis kecenderungannya melihat sisi gelap; tak akan berani melangkah. Dia takut mengambil resiko menabrak meja atau kursi di ruangan itu. Sementara orang yang optimistis akan berusaha menemukan seberkas cahaya untuk menerangi dan melawan pekatnya kegelapan.
Demikianlah kita juga menyaksikan dalam cerita ini, bagaimana Daud seorang gembala muda usia mengalahkan Goliath, seorang musuh yang kelihatan jauh lebih kuat, demi membebaskan Israel dari dominasi bangsa asing. Tentu saja baik pihak kawan maupun lawan tercengang dan terkejut oleh keberanian yang lugu ini. Tindakannya itu tidak layaknya orang berperang yang mengenakan baju perang yaitu baju zirah dan ketopong tembaga serta perlengkapan serba hebat. Di manakah letak kunci kemenangan Daud atas Goliat? Kunci kemenangan Daud ada pada Tuhan yang menjadi sandarannya. Bukan pada kemampuan atau kecanggihan Daud berperang. Daud mengatakan bahwa dia datang dalam nama Tuhan semesta alam.
Sobat Teruna terkasih sepatutnyalah kita belajar untuk terus menerus mengandalkan Tuhan dan menetapkan kepentingan-Nya, di atas segalanya dalam setiap kesulitan yang kita hadapi. Tuhan dengan kuasa dan daya yang dahsyat, bak Rajawali yang tidak takut menghadapi badai besar, malahan badai itu dipakainya untuk terbang semakin tinggi. Demikian juga kita sebagai anak Tuhan. Saat ada badai kehidupan menerjang, kita juga akan naik terbang karena Tuhan menjanjikan kekuatan dan pemeliharaan. Maka selaku teruna, dalam iman kita berjuang bagi kehidupan berbangsa Indonesia yang diberkati. Merdeka!
Berdoalah agar Firman Tuhan hari ini menjadi rhema dalam kehidupan Sobat Teruna :
Bapa pengasih, mampukanlah kami melewati setiap rintangan bersama-Mu dan dengan kekuatan yang Engkau karuniakan.