IRI HATI = SUMBER KEKACAUAN

Yakobus 3:14-18
14 Jika kamu menaruh perasaan iri hati dan kamu mementingkan diri sendiri, janganlah kamu memegahkan diri dan janganlah berdusta melawan kebenaran! 15 Itu bukanlah hikmat yang datang dari atas, tetapi dari dunia, dari nafsu manusia, dari setan-setan. 16 Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat. 17 Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik. 18Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai.
Kita pasti tahu bahwa setiap manusia mempunyai kekurangan namun juga kelebihan. Bukankah kita selalu merasakan ada yang kurang dalam diri kita? Karena walau kita diciptakan segambar dengan Allah namun sejak kejatuhan manusia dalam dosa, kita menjadi jauh dari Allah. Perasaan kurang itu ada karena kita jauh dari Allah.
Selalu merasa kurang menggoda kita untuk membandingkan diri dengan kelebihan makhluk hidup lain. Pernahkah kita iri pada burung yang terbang bebas? Tapi apakah benar kita ingin menjadi burung yang tidak punya tangan? Kita juga cenderung merasa orang lain lebih beruntung dari kita, tanpa melihat pergumulan sehari-hari yang dia alami. Kalau semua makhluk ciptaan mempunyai kelebihan dan kekurangan maka pastilah ada kelemahan atau pergumulan yang dialaminya setiap waktu, namun tidak terlihat. Lalu buat apa kita harus iri dengan orang lain?
Setiap orang mempunyai “salib” yang harus dipikul dan kita tidak akan sanggup memikul “salib” orang lain. Kalau ada perasaan berat dengan beban pergumulan yang kita hadapi, datanglah pada Tuhan, berdoalah meminta kekuatan, bersyukurlah atas semua yang telah Tuhan berikan, maka Tuhan akan memberikan kelegaan. Pada saat itulah kita akan merasa lengkap. Mendekatlah pada Allah supaya semua kekurangan, kelemahan dan pergumulan diubahkan Tuhan menjadi pelengkap yang menguatkan.
Bila muncul perasaan iri hati, janganlah tergoda untuk berdusta atau omong besar lalu sombong. Ingatlah bahwa perasaan itu adalah godaan dari setan yang menyesatkan kita menuju hidup dalam kebohongan dan berujung pada kebencian, kemarahan, dll. Iri hati adalah sumber kekacauan. Bersyukurlah atas apa yang sudah Tuhan anugerahkan pada kita. Mendekatlah pada Allah maka kita akan dimenangkan.
Berdoalah agar Firman Tuhan hari ini menjadi rhema dalam kehidupan Sobat Teruna :
Tuhan, terimakasih atas semua suka dan duka yang aku alami. Pakailah aku yang lemah ini menjadi berkat bagi semua ciptaan-Mu