top of page

BESAR-KECIL


 

Matius 20:26-28

26 Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, 27 dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; 28 sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”

 

Sobat Teruna, setiap orang pasti senang jika mendapat berkat, bukan? Namun, sadarkah kita jika berkat itu kadangkala tidak kita manfaatkan dengan baik sehingga menjadi batu sandungan dalam hidup kita? Coba kita renungkan bersama. Jika kepintaran kita pandang sebagai berkat, apakah ada orang pandai yang suka membodohi orang lain? Jika kebesaran (jabatan, kehormatan dan kekuasaan) adalah berkat, apakah ada orang ‘besar’ yang suka mengecilkan orang lain?

Inilah yang membuat Yesus dalam perikop firman Tuhan pada saat ini mengingatkan kita untuk waspada. Bagi Yesus, orang yang “besar” adalah orang yang mau berbesar hati untuk rendah hati di hadapan orang lain (ay. 26-27). Yesus sendiri memberikan contoh. Ia menjadi besar bukan karena Ia membesarkan diri-Nya, namun karena Ia bersedia melayani dengan rendah hati. Itulah bukti kebesaran-Nya yang sejati. Dengan demikian, kepintaran baru akan menjadi berkat jika kita pakai untuk memintarkan orang lain dan bukannya membodohi mereka! Apabila kita berusaha merebut kepintaran dengan menghalalkan segala cara, berarti kepintaran kita semu dan tidak berarti. Kita hanya “merasa” besar padahal kita “kecil”! Segala sesuatu yang tidak mendatangkan berkat tidak akan membuat membuat kita “besar” melainkan “kecil” dan tidak berarti. Jadi, teruslah menjadi saluran berkat dengan memuliakan Tuhan. Tetaplah rendah hati dan giatlah melayani-Nya! Tuhan Yesus pasti akan memberikan berkat sejati.

 

Berdoalah agar Firman Tuhan hari ini menjadi rhema dalam kehidupan Sobat Terunax :

Ya Tuhan, mampukanlah aku untuk terus membesarkan nama-Mu dalam kerendahan hati sehingga nama-Mu yang dimuliakan dan bukan namaku.

 

bottom of page