top of page

DIPILIH UNTUK MEMIMPIN

 

Yosua 1:1-9

1 Sesudah Musa hamba Tuhan itu mati, berfirmanlah Tuhan kepada Yosua bin Nun, abdi Musa itu, demikian: 2 “Hamba-Ku Musa telah mati; sebab itu bersiaplah sekarang, seberangilah sungai Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini, menuju negeri yang akan Kuberikan kepada mereka, kepada orang Israel itu. 3 Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu, seperti yang telah Kujanjikan kepada Musa. 4 Dari padang gurun dan gunung Libanon yang sebelah sana itu sampai ke sungai besar, yakni sungai Efrat, seluruh tanah orang Het, sampai ke Laut Besar di sebelah matahari terbenam, semuanya itu akan menjadi daerahmu. 5 Seorang pun tidak akan dapat bertahan menghadapi engkau seumur hidupmu; seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau. 6 Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka. 7 Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke mana pun engkau pergi. 8 Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung. 9 Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab Tuhan, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi.”

 

Memasuki bulan Oktober, seluruh jemaat GPIB menjalankan prosesi peneguhan diaken dan penatua atau biasa kita sebut majelis. Mungkin, beberapa diantaranya adalah kakak layan dari pelkat Persekutuan Teruna (PT). Rasa kehilangan, sedih bahkan khawatir sudah pasti ada. Apalagi, jika kakak layan yang terpilih menjadi majelis adalah sosok pemimpin yang selama ini menjadi panutan bagi sobat Teruna.

Perasaan inilah yang dialami Yosua, ketika Musa meninggal. Dia harus memimpin bangsa Israel, seperti tergambar dalam bacaan firman hari ini. Hal itu sangat wajar karena Yosua mengenal betul karakter bangsa Israel yang kerap mengabaikan perintah TUHAN. Kekhawatiran itu, seolah membuat Yosua melupakan potensi kepemimpinan yang dimilikinya. Padahal Yosua telah dibentuk selama 40 tahun untuk menjadi pemimpin mendampingi Musa memimpin bangsa tersebut. Yosua juga dipilih langsung oleh TUHAN, bahkan diberi kepercayaan membawa bangsa Israel memasuki tanah Kanaan. (Ulangan 31:23).

Sobat Teruna, terkadang kita merasa khawatir ketika diberi tanggung-jawab sebagai pemimpin, entah menjadi ketua kelas, ketua tim basket, ketua kerohanian Kristen di sekolah, atau koordinator bidang di Pelkat PT. Rasa khawatir bisa membuat kita melupakan potensi yang kita miliki. Tapi lewat bacaan firman hari ini, kita diingatkan bahwa TUHAN tak pernah salah memilih dan menyertai setiap orang yang dipilih-NYA. Itulah yang dilakukan TUHAN kepada Yosua. TUHAN memberi dorongan (ayat 2), janji kesuksesan dan penyertaan (ayat 3-5), bahkan meneguhkan hati Yosua dengan mengucapkan kalimat “kuatkan dan teguhkan hatimu”. Bukan hanya sekali, tapi sebanyak tiga kali (ayat 6, 7, 9).

Sobat Teruna, saat kita ragu untuk menjadi pemimpin, ingatlah yang perlu kita lakukan adalah “kuatkan dan teguhkan hatimu”.

 

Berdoalah agar firman Tuhan hari ini menjadi berkat dalam kehidupan Sobat Teruna :

Tuhan Yesus, ajar aku untuk berdamai dengan hati dan pikiranku, agar aku tidak merasa khawatir saat diberi tugas yang berat, karena Engkau akan menyertaiku.

 

bottom of page