CICIL DAN TESSA

Roma 12:6-8
6 Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita. 7 Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar; 8 jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita.
Cicil dan Tessa adalah kakak beradik yang hanya berbeda usia satu tahun. Dimana ada Cicil, pasti ada Tessa. Mereka kompak dan mempunyai hobi yang sama, yaitu menyanyi. Namun untuk urusan akademis, Tessa lebih berprestasi dari Cicil. Tessa sering menjadi juara kelas. Sedangkan Cicil tidak secemerlang Tessa, bahkan sering memperoleh nilai pas-pasan. Awalnya perbedaan kemampuan akademis itu tak dirasakan mengganggu. Tapi ketika mereka duduk di bangku SMP, Cicil mulai merasakan perbedaan karena sering dibandingkan dengan Tessa oleh para guru, teman-teman bahkan keluarga besar mereka. Lambat laun, Cicil merasa rendah diri karena adiknya lebih sering mendapat pujian. Cicil mulai menjauhi Tessa dan jarang terlihat bersama adiknya. Melihat perubahan sikap Cicil, mamanya kemudian mengajak bicara dari hati ke hati. Cicil bercerita tentang kelebihan adiknya dan bertanya mengapa dia tidak bisa seperti Tessa yang berprestasi di sekolah. Mama Cicil kemudian mengatakan bahwa meskipun Cicil tak sepintar adiknya, namun dia tetap anak yang membanggakan orang tua. Sikapnya yang dewasa sebagai seorang kakak, selalu menjaga, menasehati dan menunjukkan contoh yang baik untuk Tessa, merupakan prestasi yang jauh lebih berharga dari nilai akademis.
Sobat Teruna, terkadang kita membandingkan apa yang kita miliki dengan orang lain. Bahkan mungkin kita merasa iri melihat kelebihan orang lain. Tapi firman Tuhan hari ini mengingatkan bahwa setiap orang diberi karunia yang berbeda-beda (ayat 6). Ada yang diberi karunia kepintaran, ada yang diberi karunia kebijaksanaan. Ada yang pintar secara akademis, tapi ada yang pintar di bidang seni atau kreatif. Semua itu bukan untuk membeda-bedakan kita, tetapi untuk menunjukkan kebesaran kasih karunia Tuhan.
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini menjadi berkat dalam kehidupan Sobat Teruna :
Tuhan Yesus, ajar aku menerima setiap kekuranganku, agar aku tahu bersyukur atas karunia-Mu bagiku dan tidak mudah merasa iri dengan apa yang dimiliki orang lain.