top of page

TERANG, PERSEKUTUAN, MENGAMPUNI


 

I Yohanes 1:5-10

5 Dan inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. 6 Jika kita katakan, bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran. 7 Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa. 8 Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. 9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. 10 Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita.

 

Bagi seorang pendaki gunung, api kecil bisa mengakibatkan malapetaka. Seorang pendaki ulung tahu betul bahayanya membuang puntung rokok sembarangan dan api unggun yang tak dipadamkan sempurna. Dari api kecil sisa rokok dan bara api unggun bisa mengakibatkan kebakaran hutan yang besar.

Begitu juga dengan lidah kita. Kata-kata yang diucapkan lidah kita, walau sedikit, tapi bisa mengakibatkan malapetaka. Bila perkataan kita tidak kita jaga, bukan damai sejahtera yang kita dapat, melainkan permusuhan dan dendam yang kita tuai. Amsal 18 ayat 21 mengatakan “Hidup dan mati dikuasai lidah…”. Bagaimanakah mengekang lidah kita? Dengan mengisi pikiran dan hati kita dengan firman Tuhan tiap hari.

Firman Tuhan mengajarkan sesuatu yang berbeda, yaitu hikmat. Apa itu hikmat? Hikmat adalah kemampuan melihat suatu situasi atau kondisi dari cara pandang Tuhan. Di saat ada perselisihan, kita mampu melihatnya dengan hati damai. Ketika masalah datang bertubi-tubi, kita mampu melihat tangan Tuhan sedang bekerja membentuk kita. Dengan hikmat, kita tidak termakan emosi dan dengki.

Sobat Teruna, bacaan hari ini menyerukan 3 kata penting: terang (ay 5), persekutuan (ay 7) dan mengampuni (ay 9). Terang Tuhan menyinari hati dan pikiran kita dengan sempurna. Tidak tersisa kegelapan, dendam dan amarah di dalamnya. Persekutuan penuh kasih dengan Tuhan melahirkan persekutuan yang penuh kasih dengan semua orang, termasuk musuh kita. Marilah mengampuni, seperti Tuhan mengampuni semua orang termasuk kita yang sungguh berdosa kepada-Nya. Semoga kata-kata kita selalu menyerukan terang Tuhan, persekutuan penuh kasih dan pengampunan. Mari berhikmat dalam berkata-kata.

 

Berdoalah agar firman Tuhan hari ini menjadi berkat dalam kehidupan Sobat Teruna :

Tuhan Yesus, ajarlah lidahku untuk menyerukan kasih dan pengampunan. Biarlah terang-Mu menerangi hatiku yang terkadang gelap. Dan ajarku berdamai sesuai hikmat Mu.

bottom of page