top of page

KEADILAN TUHAN TANPA PANDANG BULU


 

Nahum 1:12-14

12 Beginilah firman Tuhan: “Sekalipun mereka utuh dan begitu banyak jumlahnya, tetapi mereka akan hilang terbabat dan mati binasa; sekalipun Aku telah merendahkan engkau, tetapi Aku tidak akan merendahkan engkau lagi. 13 Sekarang, Aku akan mematahkan gandarnya yang memberati engkau, dan akan memutuskan belenggu-belenggu yang mengikat engkau.” 14 Terhadap engkau, inilah perintah Tuhan: “Tidak akan ada lagi keturunan dengan namamu. Dari rumah allahmu Aku akan melenyapkan patung pahatan dan patung tuangan; kuburmu akan Kusediakan, sebab engkau hina.”

 

Sobat Teruna, ketika orang Asyur mengalahkan sisa-sisa dari kerajaan Utara Israel yang sudah dibuang ke Babel, mereka mulai menjarah wilayah kerajaan Selatan, Yehuda. Nahum, nabi yang namanya berarti Penghibur, dan berasal dari wilayah Elkosy, Galilea, Israel Selatan, menghibur orang-orang Yehuda yang sedang menderita karena perasaan ketidakadilan ini. Israel telah melukai hati Tuhan dengan menyembah kepada berhala dan melakukan kejahatan (bnd Hos 7:11; 11:5). Nahum diutus Allah untuk menjelaskan mengapa Allah seakan bertindak tidak adil kepada umat pilihan-Nya melalui invasi dari kerajaan Babel di Kerajaan Utara dan kerajaan Asyur di Kerajaan Selatan. (12B). Nabi Nahum juga menghibur Yehuda bahwa Tuhan pun akan membalas kerajaan Asyur, yang dalam bacaan disebutkan ibu kotanya adalah Niniwe. Tuhan akan membalikkan keadaan dan memberlakukan keadilan kepada Asyur yang kuat dan tangguh (ay.12A, 13, dan 14). Hal ini sama seperti nubuat nabi Yesaya dalam Yes 10:20-23. Jelas sudah bahwa keadilan Tuhan tidak memandang bulu. Semua yang melakukan kesalahan pasti akan menerima ganjarannya sesuai dengan waktu-Nya. Dalam bacaan ini bukan hanya Israel tapi juga nantinya Asyur.

Sobat Teruna, ketika dunia ini dilanda berbagai peperangan, kesedihan, kelaparan, bencana alam, janganlah kita melihat ini sebagai ketidakadilan dari Tuhan. Banyak hal yang bisa menjadi penyebab kejadian tersebut. Bisa jadi karena keserakahan manusia dan ingin untung sendiri sehingga menyebabkan penderitaan ini terjadi bagi banyak orang. Mari, kita menjadi Nahum yang menghibur dan membawa harapan yang pasti bahwa kelak di kerajaan Allah, keadilan yang sejati akan didapatkan (bnd Dan 2:44; 7:18).

 

Berdoalah agar firman Tuhan hari ini menjadi berkat dalam kehidupan Sobat Teruna :

Tuhan, jadikan aku Nahum, pembawa penghiburan dan harapan bagi orang-orang yang diperlakukan tidak adil oleh sesamaku.

bottom of page