WUJUD NYATA KASIH

Imamat 19:18
18 Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah Tuhan.
Pada tanggal 13 Mei 1981 Paus Yohanes Paulus II mengalami insiden penembakan yang dilakukan oleh Mehmet Ali Agca. Pada insiden tersebut Paus mengalami tiga luka tembak. Dua di bagian perut dan satu di tangan. Paus terluka parah. Tapi untunglah, akhirnya ia selamat setelah lima jam upaya penyelamatan. Tak lama setelah selamat dari penembakan itu, Paus tak mengutuk penembaknya di muka umum. Paus meminta agar umat berdoa untuk Mehmet. Dia sendiri tentu memaafkan Mehmet.
Setelah kesehatannya pulih, Paus mengunjungi Mehmet di penjara dua hari setelah Natal di tahun 1983. “Aku memaafkanmu, sahabat. Aku mengampunimu” kata Paus Yohanes Paulus II sambil memeluk Mehmet seperti diceritakan dalam “Takhta Suci Vatikan” (2005). Saat di penjara, Mehmet memilih untuk menjadi Katolik. Mashable pun menulis sang penembak ini kembali ke Roma pada Desember 2014 dan meletakkan mawar putih pada pusara sang Paus yang dulu hendak dibunuhnya.
Sobat Teruna, sikap Paus Yohanes Paulus II dapat menjadi teladan bagi kita. Ia tidak menuntut balas atas perbuatan jahat Mehmet yang hendak membunuhnya melainkan memilih untuk memberikan pengampunan dan mengasihi Mehmet. Sampai pada akhirnya, kasih yang tulus tersebut dapat menyentuh hati seorang Mehmet bahkan merubah hidupnya.
Firman Tuhan pada hari ini mau mengajarkan kita agar tidak menuntut balas dan tidak menaruh dendam kepada orang lain. Seperti Kristus yang sudah mengampuni dan mengasihi kita maka, kita pun harus mewujudkan kasih dalam hidup kita sehari – hari sobat.
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini menjadi berkat dalam kehidupan Sobat Teruna :
Bapa, ajari aku untuk tidak menuntut balas dan menaruh dendam terhadap orang lain melainkan mampukan aku untuk terus mengasihi.