top of page

THE TRUTH WILL SET YOU FREE

 

Yesaya 32:17

17 Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya.

 

Pengarang terkenal di AS, Mark Twain, pernah berkata: “Sampaikanlah kebenaran, maka kamu tidak perlu mengingat-ingat apa pun lagi.” Maksudnya, ketika berbohong, kita harus mengingat-ingat persis setiap dusta agar di lain waktu tidak menyajikan pernyataan yang berbeda. Semakin sering berbohong, semakin ribet hidup kita. Menghafal pelajaran sekolah saja sudah menyita waktu dan menguras energi, apalagi ditambah harus menghafal banyaknya daftar dusta yang sudah kita buat.

Di minggu-minggu Adventus(1) ini, kita menghayati bahwa Allah menepati janji-Nya sebagai Tuhan yang menyelamatkan, meski untuk itu Dia lahir dalam keterhinaan dan mati dalam keterkutukan. Kita boleh bermegah karena Kristus bangkit sebagai pemenang, bertahta di sorga dan akan kembali untuk mengadakan penghakiman. Bacaaan hari ini mengajak kita berani menyatakan kebenaran betapapun pahit resikonya. Kita mungkin dimusuhi karena mengakui kesalahan. Kita bisa saja diancam jika berkata jujur. Sobat Teruna, Tuhan Yang Maha Kudus tidak mengenal dusta. Ia adalah sumber segala kebenaran sehingga kebohongan tidak berkenan kepada-Nya. Ketika Kain berdusta kepada Tuhan bahwa dia tidak tahu-menahu mengenai keberadaan Habel adiknya, padahal baru saja ia membunuh adiknya itu, apakah Kain dapat merasakan damai, tenang, dan tenteram? Tentu tidak, bukan?

Sobat Teruna, the truth will set you free (Yoh 8:32); kebenaran itu memerdekakan, yakni memerdekakan kita dari kesalahan dan dosa dan hanya orang merdeka yang dapat mengalami damai sejahtera. Bertobatlah jika kebohongan sering menjadi jalan pintas kita ketika terdesak atau demi menyenangkan orang lain. Mari mengandalkan Tuhan, Sang Sumber Kebenaran itu dan percaya kepada-Nya, karena kita tidak akan dipermalukan (Roma10:11).

 

Berdoalah agar firman Tuhan hari ini menjadi berkat dalam kehidupan Sobat Teruna :

Ya Tuhan, patahkanlah segala keinginanku untuk berbohong dan ampunilah kesalahanku. Jadikan aku peka terhadap kehendak-Mu dan terhadap setiap kesempatan bersaksi menyatakan kebenaran dalam hubunganku dengan sesama setiap hari.

 

1 ) 4 pekan yang mengawali masa raya Natal, yakni masa persiapan sebelum Hari Natal 25 Desember.

bottom of page