top of page

KISAH GANDHI DAN KORNELIUS


 

Kisah Para Rasul 10:1-4

1 Di Kaisarea ada seorang yang bernama Kornelius, seorang perwira pasukan yang disebut pasukan Italia. 2 Ia saleh, ia serta seisi rumahnya takut akan Allah dan ia memberi banyak sedekah kepada umat Yahudi dan senantiasa berdoa kepada Allah. 3 Dalam suatu penglihatan, kira-kira jam tiga petang, jelas tampak kepadanya seorang malaikat Allah masuk ke rumahnya dan berkata kepadanya: “Kornelius!” 4 Ia menatap malaikat itu dan dengan takut ia berkata: “Ada apa, Tuhan?” Jawab malaikat itu: “Semua doamu dan sedekahmu telah naik ke hadirat Allah dan Allah mengingat engkau.

 

Mahatma Gandhi, tokoh yang memperjuangkan kemerdekaan India secara damai, sering mengutip ajaran Yesus Kristus yang tertuang dalam “Khotbah di Bukit” (Injil Matius Pasal 5-7). Gandhi sangat tertarik pada kekristenan dan mempelajari Alkitab. Dia bahkan serius ingin menjadi seorang Kristen. Saat bekerja sebagai pengacara di Afrika Selatan, Gandhi mencari gereja untuk didatangi.

Di suatu Minggu pagi, saat masuk ke gereja di dekat rumahnya, seorang penatua menghalangi langkahnya. "Mau kemana kamu orang kafir?". Gandhi menjawab, "Saya ingin mengikuti ibadah di sini." Penatua gereja itu lalu berkata, "Tidak ada ruang untuk orang kafir di gereja ini. Enyahlah dari sini!" Tindakan penatua itu, menghentikan niat Gandhi untuk menjadi Kristen, namun dia tidak dapat menyangkal kebenaran ajaran Kristus. Itulah yang membuatnya mengangkat hal-hal baik yang diajarkan Kristus, meskipun sampai akhir hidupnya Gandhi tetap memeluk agama Hindu.

Sobat Teruna, apa yang dialami Gandhi, bisa saja dialami Kornelius, jika Tuhan tidak menampakkan diri kepadanya dan juga kepada Rasul Petrus. Sebagai perwira pasukan Italia (Romawi), Kornelius percaya pada ajaran Kristus dan hidup saleh (ayat 2), namun dia belum dibaptis karena latar belakangnya yang bukan Yahudi. Bacaan firman kita hari ini, merupakan awal kisah perjumpaan Kornelius dengan Allah yang mengarahkannya bertemu Rasul Petrus yang kemudian membaptisnya beserta seisi rumahnya (ayat 47-48).

Sobat Teruna, terkadang kita merasa suci, hingga menganggap orang lain tidak berhak menjadi pengikut Kristus. Tapi firman hari ini menyatakan bahwa Kristus berkenan pada setiap orang yang takut akan Dia, apa pun latar belakangnya. Dengan demikian, kita harus meneladani Kristus yang tidak menghambat tapi justru meneguhkan mereka yang percaya pada-Nya.

 

Berdoalah agar firman Tuhan hari ini menjadi berkat dalam kehidupan Sobat Teruna :

Ya Tuhan, jadikanlah aku pribadi yang meneguhkan sesama orang percaya, bukan sebaliknya menghambat dan menyakiti.

 

bottom of page