top of page

MELIHAT KEPADA ALLAH


 

Bilangan 14:5-9

5 Lalu sujudlah Musa dan Harun di depan mata seluruh jemaah Israel yang berkumpul di situ. 6 Tetapi Yosua bin Nun dan Kaleb bin Yefune, yang termasuk orang-orang yang telah mengintai negeri itu, mengoyakkan pakaiannya, 7 dan berkata kepada segenap umat Israel: “Negeri yang kami lalui untuk diintai itu adalah luar biasa baiknya. 8 Jika Tuhan berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. 9 Hanya, janganlah memberontak kepada Tuhan, dan janganlah takut kepada bangsa negeri itu, sebab mereka akan kita telan habis. Yang melindungi mereka sudah meninggalkan mereka, sedang Tuhan menyertai kita; janganlah takut kepada mereka.”

 

Ada seekor lebah yang jatuh kedalam secangkir kopi, dengan tak henti mengepakkan sayap sambil berenang berputar-putar di permukaan cangkir kopi untuk mencari jalan keluar. Sebenarnya bukanlah hal sulit bagi lebah tersebut untuk melepaskan diri dan kembali terbang, sekali pun tubuh dan sayapnya sempat basah. Dalam kepanikan dan keputusasaan, lebah itu pun mati kelelahan. Jika saja lebah itu melihat ke atas, maka dia akan tau bahwa ada jalan keluar dan tidak akan mati lemas.

Dua belas pengintai yang diutus Musa untuk mengintai ke dalam Kanaan sebelum bangsa Israel melangkah maju, kembali dan memberikan laporan pengamatannya. Hanya 2 orang di antara mereka –yaitu Yosua dan Kaleb- yang menyampaikan bahwa Israel harus tetap melangkah maju dan masuk ke dalam Kanaan. Sepuluh lainnya katakan: “jangan masuk”. Sebenarnya apa yang dilihat keduabelas pengintai tersebut adalah hal-hal yang sama. Yang membedakan adalah; bagaimana Yosua dan Kaleb tidak hanya melihat tantangan yang ada di dalam Kanaan, melainkan mereka juga melihat kepada janji Allah yang akan digenapi bagi mereka.

Tak jarang kita pun demikian, lelah karena pergumulan yang datang bersilih-ganti dalam kehidupan kita, letih mencari jalan keluar dari “permukaan cangkir kopi” pergumulan kita, lupa untuk menengadah ke atas kepada Tuhan Allah kita, berseru dan berharap akan penyelamatan-Nya yang membuat kita akan dapat terbang keluar.Sobat Teruna, betapa pun peliknya pergumulan yang dihadapi, sempatkan waktu untuk berdiam diri dan melihat kepada Allah. Biarkan iman kita bekerja menghibur dan meyakinkan kita bahwa yang terbaik sedang dipersiapkan Allah untuk kita.

 

Berdoalah agar firman Tuhan hari ini menjadi berkat dalam kehidupan Sobat Teruna :

Sungguh luar biasa Engkau, Tuhan, yang tak henti-hentinya membina diriku, menempa dan menjadikan aku kuat, dalam Iman dan Pengharapanku.

 

bottom of page