top of page

HIKMAT UNTUK BERLAKU ADIL


 

Pengkhotbah 9:13-18

13 Hal ini juga kupandang sebagai hikmat di bawah matahari dan nampaknya besar bagiku; 14 ada sebuah kota yang kecil, penduduknya tidak seberapa; seorang raja yang agung menyerang, mengepungnya dan mendirikan tembok-tembok pengepungan yang besar terhadapnya; 15 di situ terdapat seorang miskin yang berhikmat, dengan hikmatnya ia menyelamatkan kota itu, tetapi tak ada orang yang mengingat orang yang miskin itu. 16 Kataku: “Hikmat lebih baik dari pada keperkasaan, tetapi hikmat orang miskin dihina dan perkataannya tidak didengar orang.” 17 Perkataan orang berhikmat yang didengar dengan tenang, lebih baik dari pada teriakan orang yang berkuasa di antara orang bodoh. 18 Hikmat lebih baik dari pada alat-alat perang, tetapi satu orang yang keliru dapat merusakkan banyak hal yang baik.

 

Seorang hakim yang berkuasa membuat keputusan di pengadilan seringkali membuat keputusan yang salah dan bahkan tidak adil. Kita juga dalam keseharian hidup seringkali dituntut untuk membuat keputusan yang adil dan baik. Misalnya, di sekolah saat kita harus membagi dengan adil makanan yang kita bawa untuk teman kita, atau saat kita harus membagi tugas kelompok secara adil, atau pun saat kita harus membagi tugas rumah bersama adik dalam membantu orang tua. Kita harus berlaku adil dan memastikan keputusan-keputusan yang adil.

Untuk dapat berlaku adil, seseorang membutuhkan hikmat. Inilah yang dituliskan dalam bacaan Alkitab kita hari ini. Diceritakan bagaimana hikmat memegang sebuah peranan yang penting dalam menyelamatkan sebuah kota. Bahkan, seorang raja yang agung dan berkuasa dapat dikalahkan hanya oleh seorang miskin yang berhikmat (ay. 14-15). Hal ini menunjukkan betapa berharga dan pentingnya hikmat dalam kehidupan manusia (ay. 16-17). Orang yang tidak berhikmat dapat merusak banyak hal yang baik (ay. 18).

Demikianlah sobat Teruna dalam kehidupan kita sehari-hari, kita memerlukan hikmat untuk dapat mengambil keputusan yang adil atau pun berlaku adil di tengah-tengah keseharian kita. Hikmat yang kita butuhkan itu datangnya dari Allah. Oleh karena itu, mari kita meminta hikmat yang berasal daripada-Nya agar kita dapat berlaku adil dan melakukan keadilan di tengah-tengah dunia ini, dan kita memulainya di tengah-tengah keluarga kita, sekolah kita, teman-teman kita.

 

Berdoalah agar firman Tuhan hari ini menjadi berkat dalam kehidupan Sobat Teruna :

Tuhan, anugrahkanlah hikmat-Mu agar aku dapat berlaku adil.

 

bottom of page