top of page

TIDAK BENAR? BERTOBATLAH


 

Roma 2:1-11

1 Karena itu, hai manusia, siapa pun juga engkau, yang menghakimi orang lain, engkau sendiri tidak bebas dari salah. Sebab, dalam menghakimi orang lain, engkau menghakimi dirimu sendiri, karena engkau yang menghakimi orang lain, melakukan hal-hal yang sama. 2 Tetapi kita tahu, bahwa hukuman Allah berlangsung secara jujur atas mereka yang berbuat demikian. 3 Dan engkau, hai manusia, engkau yang menghakimi mereka yang berbuat demikian, sedangkan engkau sendiri melakukannya juga, adakah engkau sangka, bahwa engkau akan luput dari hukuman Allah? 4 Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan? 5 Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau menimbun murka atas dirimu sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan. 6 Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya, 7 yaitu hidup kekal kepada mereka yang dengan tekun berbuat baik, mencari kemuliaan, kehormatan dan ketidakbinasaan, 8 tetapi murka dan geram kepada mereka yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman. 9 Penderitaan dan kesesakan akan menimpa setiap orang yang hidup yang berbuat jahat, pertama-tama orang Yahudi dan juga orang Yunani, 10 tetapi kemuliaan, kehormatan dan damai sejahtera akan diperoleh semua orang yang berbuat baik, pertama-tama orang Yahudi, dan juga orang Yunani. 11 Sebab Allah tidak memandang bulu.

 

Di Indonesia, banyak sekali pelanggaran yang dilakukan oleh para pengendara kendaraan roda dua. Mulai dari surat-surat yang tidak lengkap, kondisi fisik dan mesin motor, sampai dengan kebiasaan berkendara. Malahan, ada beberapa pengendara yang sudah berkali-kali ditilang atas kasus yang sama. Misalnya supir angkot yang selalu saja berhenti tidak sesuai rambu. Kalau sampai berkali-kali, rasanya si pengendara seperti menyepelekan pengampunan dan kesempatan yang diberikan untuk berbuat dan bertindak lebih baik (patuh) dalam menaati peraturan.

Sobat Teruna, renungan kita hari ini masih mengangkat surat Paulus kepada jemaat di Roma di mana kemarin kita sudah tahu bahwa jemaat ini sedang menghadapi situasi yang kurang baik. Melalui surat ini, Paulus ingin mengingatkan jemaat Roma agar tidak menjadi hakim bagi sesama karena siapapun manusianya tentulah melakukan kesalahan. Menghakimi orang lain bukanlah bagian kita. Yang harus dilakukan oleh kita adalah mengalahkan emosi yang memberatkan kita untuk menerima anugerah Tuhan. Jikalau kita mau datang kepada-Nya dan bertobat, tentulah hidup benar akan berjalan beriring dan kita pun luput dari penderitaan yang diakibatkan oleh dosa dan amarah yang menumpuk di dalam hati dan pikiran kita.

Bertepatan dengan ulang tahun Pelkat PT GPIB di hari ini, saatnya kita memohon kepada Tuhan untuk dikuatkan ketika dihadapkan pada sebuah kondisi yang dapat membuat kita gagal menaati firman-Nya. Meninggalkan kebiasaan lama yang tidak mendatangkan damai sejahtera itu butuh keseriusan total. Yuk,kita berkomitmen menjadi pengendara yang senantiasa patuh pada peraturan yang berlaku. Saatnya berpegang pada janji Tuhan: “... kemuliaan, kehormatan dan damai sejahtera akan diperoleh semua orang yang berbuat baik...” (ay. 10).

 

Berdoalah agar firman Tuhan hari ini menjadi berkat dalam kehidupan Sobat Teruna :

Bapa yang baik, ampuni aku yang masih kurang serius menaati firman-Mu. Bantu aku untuk lebih bertanggung jawab dan setia pada komitmen untuk hidup benar di dalam-Mu.

 

bottom of page