AKU CINTA KAMU

Photo by Olga DeLawrence on Unsplash
II Raja-Raja 20:1-6
1 Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos, dan berkata kepadanya: “Beginilah firman Tuhan: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi.” 2 Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada Tuhan: 3 “Ah Tuhan, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu.” Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat. 4 Tetapi Yesaya belum lagi keluar dari pelataran tengah, tiba-tiba datanglah firman Tuhan kepadanya: 5 “Baliklah dan katakanlah kepada Hizkia, raja umat-Ku: Beginilah firman Tuhan, Allah Daud, bapa leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu; sesungguhnya Aku akan menyembuhkan engkau; pada hari yang ketiga engkau akan pergi ke rumah Tuhan. 6 Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi dan Aku akan melepaskan engkau dan kota ini dari tangan raja Asyur; Aku akan memagari kota ini oleh karena Aku dan oleh karena Daud, hamba-Ku.”
Bak disambar petir di siang bolong, mungkin itulah yang dirasakan Hizkia ketika menerima pesan Tuhan melalui nabi Yesaya. Semua orang yang mendengar berita seperti itu pasti akan kaget, shock, dan sedih bahkan mungkin akan berlaku kasar kepada yang menyampaikan berita itu. Tetapi tidak demikian dengan Hizkia, mendengar berita tersebut dia langsung memalingkan mukanya ke tembok dan justru berdoa kepada Tuhan. Hizkia mengatakan bahwa ia telah hidup setia di hadapan Tuhan dan melakukan apa yang baik di mata Tuhan. Namun, kecintaannya akan Tuhan membuat dia mampu menghormati pesan Tuhan yang disampaikan nabi Yesaya apapun isinya. Hizkia percaya bahwa Tuhan itu sungguh ajaib dan mampu melakukan segala perkara. Benar, Allah mendengarkan isi hati Hizkia dan melihat tangisan Hizkia. Allah memberikan kesembuhan bagi Hizkia.
Sobat Teruna, seringkali ketika kita mengalami masalah yang begitu pelik. Penderitaan membuat kita terpuruk dan remuk hati. Padahal kita sudah melakukan banyak pelayanan. Apa yang kita lakukan? Meninggalkan Tuhan? Berhenti dari pelayanan? Marah dan membenci Tuhan? Mari melihat apa yang telah dilakukan oleh Hizkia. Dengan kecintaan penuh kepada Tuhan, dia tetap memercayai bahwa Tuhan mampu memberikan solusi terhadap masalahnya. Cinta Hizkia tidak berkurang kepada Tuhan. Demikian pun kita, marilah kita terus menaruh percaya kita kepada Yesus yang membuat kita mampu mengerti segala perkara yang ada dalam kehidupan kita serta yang kita yakini memberikan yang terbaik bagi kita.
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini menjadi berkat dalam kehidupan Sobat Teruna :
Tuhan Yesus, aku ingin mencintaimu lebih sungguh.
Tolonglah aku Tuhan untuk lebih dalam lagi mencintaimu.