MOVE ON: BUKAN PUTUS ASA, TAPI MENGANDALKAN KUASA-NYA

I Raja-raja 19:9-12
9 Di sana masuklah ia ke dalam sebuah gua dan bermalam di situ. Maka firman Tuhan datang kepadanya, demikian: “Apakah kerjamu di sini, hai Elia?” 10 Jawabnya: “Aku bekerja segiat-giatnya bagi Tuhan, Allah semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu, meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup dan mereka ingin mencabut nyawaku.” 11 Lalu firman-Nya: “Keluarlah dan berdiri di atas gunung itu di hadapan Tuhan!” Maka Tuhan lalu! Angin besar dan kuat, yang membelah gunung-gunung dan memecahkan bukit-bukit batu, mendahului Tuhan. Tetapi tidak ada Tuhan dalam angin itu. Dan sesudah angin itu datanglah gempa. Tetapi tidak ada Tuhan dalam gempa itu. 12 Dan sesudah gempa itu datanglah api. Tetapi tidak ada Tuhan dalam api itu. Dan sesudah api itu datanglah bunyi angin sepoi-sepoi basa.
Setelah menang melawan nabi-nabi Baal, Elia merasa semakin PeDe (percaya diri) dalam berkarya di tengah bangsa Israel. Namun, sukacita Elia tidak lama karena umat Israel tetap kepala batu dan tidak mau bertobat. Bahkan, Raja Ahab justru tidak terima kalau Elia mengalahkan nabi-nabi palsu dan melaporkannya pada Ratu Izebel. Karena menjadi fans berat Baal, Ratu ini tidak terima dan ingin menghabisi nyawa Elia (ay.10). Sungguh hidup ini berat bagi Elia. Sekalipun takut akan Tuhan, ia justru dikejar maut dan tidak dihormati sama sekali. Inilah yang membuat Elia sangat hancur untuk tetap melanjutkan karya pelayanannya. Bahkan, sebelum ayat 9, kita bisa melihat kalau keputusasaan membuat Elia minta mati! (ay.4b). Namun, karya dan kasih Tuhan nyata. Dalam perikop yang kita baca, Ia menolong Elia melalui alam semesta. Tidak hanya berkuasa atas angin besar dan kuat, gempa serta api, Tuhan juga hadir melalui angin sepoi-sepoi. Tuhan ingin Elia tahu bahwa Ia sanggup hadir dalam segala sesuatu. Jadi, dalam keberhasilan yang hebat (mengalahkan nabi-nabi Baal) hingga dianggap bukan siapa-siapa alias nothing, Tuhan tetap hadir. Alam dipakai-Nya untuk memperkenalkan diri-Nya dan kuasa-Nya. Akhirnya, Elia bisa move on dari persoalan yang ia hadapi karena pertolongan Tuhan.
Sobat Teruna, belajar dari Elia, ingatlah bahwa dunia belum berakhir saat kita putus asa. Selama ada udara segar yang kita hirup setiap hari, Tuhan pun tidak pernah meninggalkan kita!
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini menjadi berkat dalam kehidupan Sobat Teruna :
Ya Tuhan, saat aku menghirup udara pemberian-Mu, yakinkanlah aku bahwa aku akan baik-baik saja sekalipun ribuan persoalan datang menghadang.