PENGHUKUMAN DAN KESELAMATAN

Yesaya 29:1-6
1 Celakalah Ariel, Ariel, kota tempat Daud berkemah! Biarlah tahun demi tahun perayaan-perayaan silih berganti! 2 Aku akan menyesakkan Ariel, sehingga orang mengerang dan mengaduh, dan kota itu akan seperti perapian bagi-Ku. 3 Aku akan berkemah di segala penjuru mengepung engkau, dan akan membuat tempat-tempat pengintaian untuk mengimpit engkau, dan akan mendirikan pagar-pagar pengepungan terhadap engkau. 4 Maka engkau akan merendahkan diri dan engkau bersuara dari dalam tanah, perkataanmu kedengaran samar-samar dari dalam debu; suaramu akan berbunyi seperti suara arwah dari dalam tanah, dan perkataanmu akan kedengaran seperti bisikan dari dalam debu. 5 Akan tetapi segala pasukan lawanmu akan hilang lenyap seperti abu halus, dan semua orang yang gagah sombong akan menjadi seperti sekam yang melintas terbang. Sebab dengan tiba-tiba, dalam sekejap mata, 6 engkau akan melihat kedatangan Tuhan semesta alam dalam guntur, gempa dan suara hebat, dalam puting beliung dan badai dan dalam nyala api yang memakan habis.
Sobat Teruna, perikop hari ini dimulai dengan kalimat “Celakalah Ariel, kota tempat Daud berkemah! ”Ketika mendengar kata Ariel, mungkin sobat akan teringat nama salah satu vokalis band lokal Indonesia. Hehe…tapi ternyata bukan itu yang dimaksud sobat. “Ariel” adalah sebutan bagi Yerusalem yang memiliki arti harafiah “singa Allah”, merupakan nama simbolis bagi Yerusalem. Pemakaian nama “Ariel” di sini memiliki makna bahwa Yerusalem dimaknai sebagai “tempat Allah tinggal di tengah umat-Nya.” Namun secara mengejutkan nabi Yesaya berseru : “Celakalah Ariel.” Ini menunjukan bahwa kota Daud yang mulia dan merupakan pusat ibadah tidak akan luput dari murka dan hukuman Tuhan. Allah akan mendatangkan hukuman yang menghancurkan atas Israel karena dosa mereka.
Yesaya menjelaskan hukuman Tuhan yang akan berlangsung. Yerusalem merupakan tempat kediaman Daud yang sangat megah saat itu akan benar-benar celaka. Kota Yerusalem akan dikepung dari segala penjuru, sehingga tidak ada celah sedikit pun untuk melarikan diri. Situasi pengepungan digambarkan dengan arwah-arwah yang sudah tidak berdaya, yang terkurung dalam debu. Bahkan musuh Israel yakni Asyur akan datang melawan sehingga Yerusalem akan menjadi seperti “debu halus” karena musuh menyerang kota dan membuat seisi kota lumpuh. Bangsa Israel akan mengalami penderitaan yang dahsyat. Dijelaskan pada ayat terakhir “engkau akanmelihat kedatangan TUHAN dalam guntur, gempa dan suara hebat, dalam puting beliung.
Penderitaan yang dialami oleh bangsa Israel tidak akan berlangsung secara terus menerus melainkan akan segera berlalu. Di tengah penghukuman yang sedang berlangsung, Allah ingin agar umat-Nya kembali pada pertobatan. Allah itu Bapa yang penuh kasih tetapi Ia tidak menghendaki anak-anak- Nya hidup di dalam dosa.
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini menjadi berkat dalam kehidupan Sobat Teruna :
Bapa, ajari aku untuk hidup dalam takut akan Tuhan agar aku terlindung dari marabahaya.