top of page

ALLAH MENGENDALIKAN ALAM

 

Matius 14:22-25

22 Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan mendahului-Nya ke seberang, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. 23 Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ. 24 Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal. 25 Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air.

 

Saat masih kecil, saya dan keluarga mengunjungi kampung halaman dengan menggunakan kapal laut. Suatu malam, ketika kapal yang kami naiki sedang berada di tengah-tengah laut, angin badai menerjang kapal kami. Saya masih ingat kencangnya angin yang menyebabkan ombak besar dan mengakibatkan kapal bergoyang. Jangankan untuk berjalan di dalam kapal, untuk berdiri pun sangat sulit karena goyangan yang sangat kencang. Pengalaman ini mengingatkan saya akan peristiwa Yesus berjalan di atas air.

Dalam pembacaan hari ini, diceritakan bagaimana para murid naik ke perahu untuk menyeberang. Danau yang akan diseberangi oleh para murid ini adalah danau Galilea atau biasa juga disebut danau Genesaret (lih. ay 34 dan Yoh. 6:1). Danau Galilea merupakan danau yang sangat besar sehingga seringkali disebut dengan laut (Yohanes 6:18). Danau ini terkenal dengan angin kencang yang seringkali bertiup di malam hari. Angin kencang tersebut menyebabkan perahu yang dinaiki oleh para murid diombang-ambingkan ombak (ay. 24). Namun, di tengah-tengah angin yang sangat kencang, yang dapat mengombang-ambingkan sebuah perahu itu, Yesus datang berjalan di atas air (ay. 25). Ini adalah hal yang sangat menakjubkan. Hal ini menunjukkan bahwa Yesus adalah Tuhan yang berkuasa mengendalikan alam ini. Angin kencang yang menyebabkan air menggoyangkan perahu dapat dia kendalikan sehingga Dia dapat berjalan di atasnya.

Sobat teruna, kuasa Allah mengendalikan alam ini dan kuasa yang sama juga memegang kendali penuh atas hidup kita. Oleh karena itu,serahkanlah hidup kita seutuhnya pada kuasa Allah yang mengendalikan bukan hanya alam ini tapi juga hidup kita.

 

Berdoalah agar firman Tuhan hari ini menjadi berkat dalam kehidupan Sobat Teruna :

Tuhan, aku mau menyerahkan hidupku seutuh di bawah kendali kuasa-Mu.

 

bottom of page