top of page

MEMAKAI BUSANA ABADI

 

Yohanes 15:31-35

31 Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus: “Sekarang Anak Manusia dipermuliakan dan Allah dipermuliakan di dalam Dia. 32 Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera. 33 Hai anak-anak-Ku, hanya seketika saja lagi Aku ada bersama kamu. Kamu akan mencari Aku, dan seperti yang telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang, demikian pula Aku mengatakannya sekarang juga kepada kamu. 34 Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. 35 Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.”

 

Sebagai mahluk sosial, manusia hidup dalam kelompok masyarakat yang memiliki ciri khas. Contohnya adalah suku Mentawai di Sumatera. Seni tato-nya menjadi ciri khasnya. Tato dikenakan sampai mati dengan harapan mereka mudah mengenali leluhur mereka setelah meninggal nanti. Selain sebagai alat untuk menunjukkan identitas diri, tato bagi suku Mentawai berfungsi menunjukkan perbedaan status sosial seseorang. Misalnya membedakan seorang dukun dan ahli berburu. Memang, ciri khas membuat kita mudah dikenali baik secara individu maupun kelompok. Orang Kristen pun seharusnya dapat dikenali dari ciri-ciri yang Yesus ajarkan.

Bacaan hari ini dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama di ayat 31-33, seperti menjadi ‘salam perpisahan’ karena Tuhan Yesus tahu bahwa waktu-Nya bersama para murid tidak lama lagi. Bagian kedua di ayat 34-35, Yesus memberikan warisan kepada para murid, yaitu saling mengasihi dengan mengikuti cara-Nya mengasihi mereka. Dunia memiliki banyak versi kasih, tetapi yang Yesus ingin agar para murid, termasuk kita untuk saling mengasihi dengan versi Yesus, yaitu tanpa pamrih (Roma 5:8), rela berkorban (2 Kor 5:21), penuh pengampunan (Ef. 4:32) dan kekal (Roma 8:38-39).

Jika orang Mentawai memakai tato sebagai identitas mereka, bagaimana dengan kita? Memakai kalung atau tato salib? Mengucapkan: GBU atau JBU? Menulis caption relijius pada postingan selfie kita di Instagram? 1 Korintus 13:4-8 memberikan gambaran yang luar biasa tentang kasih. Mari kita mengevaluasi diri apakah kita telah mengenakan ciri khas kita seperti yang Yesus ajarkan. Jangan gentar dengan resiko yang harus ditanggung, Yesus sudah melalui itu semua. Mintalah pertolongan Roh Kudus supaya kita dapat menunjukkan ciri khas Kristiani itu dalam hidup kita sehari-hari.

 

Berdoalah agar firman Tuhan hari ini menjadi berkat dalam kehidupan Sobat Teruna :

Berikanlah keberanian dan kesukaan bagiku ya, Tuhan, bukan hanya untuk mendengarkan firman-Mu melainkan juga untuk menghadapi setiap resiko yang mungkin menghadangku ketika aku mengambil komitmen mengenakan kasih sebagai busana abadi yang Engkau wariskan bagiku.

 

bottom of page