PERTOLONGAN TUHAN ITU: BUTUH KETAATAN

Yosua 5:1-6
1 Ketika semua raja orang Amori di sebelah barat sungai Yordan dan semua raja orang Kanaan di tepi laut mendengar, bahwa Tuhan telah mengeringkan air sungai Yordan di depan orang Israel, sampai mereka dapat menyeberang, tawarlah hati mereka dan hilanglah semangat mereka menghadapi orang Israel itu. 2 Pada waktu itu berfirmanlah Tuhan kepada Yosua: “Buatlah pisau dari batu dan sunatlah lagi orang Israel itu, untuk kedua kalinya.” 3 Lalu Yosua membuat pisau dari batu dan disunatnyalah orang Israel itu di Bukit Kulit Khatan. 4 Inilah sebabnya Yosua menyunat mereka: semua orang yang keluar dari Mesir, yakni yang laki-laki, semua prajurit, telah mati di padang gurun di tengah jalan, setelah mereka keluar dari Mesir. 5 Sebab, semua orang yang keluar dari Mesir itu telah bersunat, tetapi semua orang yang lahir di padang gurun dalam perjalanan sejak keluar dari Mesir, belum disunat. 6 Sebab empat puluh tahun lamanya orang Israel itu berjalan melalui padang gurun, sampai habis mati seluruh bangsa itu, yakni prajurit yang keluar dari Mesir, yang tidak mendengarkan firman Tuhan. Kepada mereka itu Tuhan telah bersumpah, bahwa Ia tidak akan mengizinkan mereka melihat negeri yang dijanjikan Tuhan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.
Kisah Daud mengalahkan Goliat pasti sudah sering kita dengar. Daud yang bertubuh kecil menghadapi si raksasa Goliat dengan hanya berbekal ketapel. Tidak seorang pun mendukung dia dalam pertarungan itu. Seseorang yang tidak pernah masuk daftar “bakal menang” ternyata “menang mutlak”. Seseorang yang tidak ‘dianggap’ ternyata mampu memenangkan pertarungan. Daud tidak sekedar menang. Ada ketaatan dan keyakinan yang sungguh kepada Allah ketika dia memberanikan diri menghadapi Goliat dan pertolongan Tuhan turun atas dia.
Bacaan kita mengatakan bahwa raja orang Amori telah mendengar bagaimana Tuhan telah mengeringkan air sungai Yordan di depan orang Israel, sampai mereka dapat menyeberang. Mereka menjadi tawar hati dan kehilangan semangat untuk menghadapi orang Israel. Bagi orang Amori, air sungai Yordan sangatlah membahayakan. Bagi mereka, sungai Yordan adalah pembatas wilayah mereka sebagai pertahanan dari serangan musuh. Dan itu pun sudah ditaklukkan.
Setelah mereka berhasil menyeberang, Tuhan memerintahkan Yosua untuk menyunat rakyat Israel yang belum disunat. Sunat adalah pemotongan kulit khatan kelamin laki-laki. Tuhan telah bersumpah bahwa tanah Kanaan akan diberikan kepada rakyat Israel. Pada Perjanjian Lama, sunat menjadi tradisi keagamaan yang bermakna perjanjian antara Allah dan umat-Nya (Kejadian 17:10).
Sekarang, sunat bukan lagi tanda fisik karena janji Allah untuk menyelamatkan umat-Nya telah digenapi oleh Yesus Kristus. Sunat menjadi memiliki banyak makna dan tafsiran. Sunat bisa berarti ketaatan, penundukan diri, membuang hal yang tidak berguna. Sunat bisa juga bermakna anugerah. Roma 2:29 mengatakan bahwa sunat sejati adalah sunat di dalam hati. Kita belajar bahwa sama seperti rakyat Israel dan juga Daud, perlu ketaatan untuk menerima pertolongan Tuhan.
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini menjadi berkat dalam kehidupan Sobat Teruna :
Ampuni aku yang kurang taat ini ya Allah. Biarlah aku hanya tunduk kepada firman dan penyertaan-Mu. Biarlah aku menyunat hal yang tidak penting dalam hidupku dan hidup dalam ketaatan kepada-Mu.