YEL-YEL

Yosua 18:1-7
1 Maka berkumpullah segenap umat Israel di Silo, lalu mereka menempatkan Kemah Pertemuan di sana, karena negeri itu telah takluk kepada mereka. 2 Pada waktu itu masih tinggal tujuh suku di antara orang Israel, yang belum mendapat bagian milik pusaka. 3 Sebab itu berkatalah Yosua kepada orang Israel: “Berapa lama lagi kamu bermalas-malas, sehingga tidak pergi menduduki negeri yang telah diberikan kepadamu oleh Tuhan, Allah nenek moyangmu? 4 Ajukanlah tiga orang dari tiap-tiap suku; maka aku akan menyuruh mereka, supaya mereka bersiap untuk menjelajahi negeri itu, mencatat keadaannya, sekadar milik pusaka masing-masing, kemudian kembali kepadaku. 5 Sesudah itu mereka akan membaginya di antara mereka menjadi tujuh bagian. Suku Yehuda akan tetap tinggal dalam daerahnya di sebelah selatan dan keturunan Yusuf akan tetap tinggal dalam daerahnya di sebelah utara. 6 Kamu catat keadaan negeri itu dalam tujuh bagian dan kamu bawa ke mari kepadaku; lalu aku akan membuang undi di sini bagi kamu di hadapan Tuhan, Allah kita. 7 Sebab orang Lewi tidak mendapat bagian di tengah-tengah kamu, karena jabatan sebagai imam Tuhan ialah milik pusaka mereka, sedang suku Gad, suku Ruben dan suku Manasye yang setengah itu telah menerima milik pusaka di sebelah timur sungai Yordan, yang diberikan kepada mereka oleh Musa, hamba Tuhan.”
Untuk memeriahkan suasana, dalam acara-acara luar ruang, semisal retret, kebaktian padang, biasanya dibuatkan yel-yel perorangan atau pun kelompok-kelompok oleh panitia pelaksana. Tujuannya, ya seperti tadi, untuk membuat suasana lebih riang gembira dan tidak lesu. Suasana yang lesu sudah tentu membosankan. Tubuh pun menjadi mager alias malas gerak. Maka itu, aktivitas semacam yel-yel ini sangat bermanfaat untuk mengembalikan energi dan semangat dalam suatu kebersamaan. Yel-yel ini pun bentuknya bermacam-macam, ada yang hanya berbentuk nyanyian, potongan iklan yang diplesetkan, gabungan nyanyian dan tarian atau bentuk lain. Pokoknya, syaratnya harus seru! Bahkan tak jarang yel-yel yang dianggap paling seru diganjar hadiah oleh panitia pelaksana. Yel-yel ini pun terus diingat karena mugkin sangat unik atau menginspirasi.
Sobat Teruna, Yosua melihat suasana lesu menjalari umat Israel. Hal ini bisa dilihat di ayat 3, ketika Yosua melihat umat tampak bermalas-malasan. Padahal, Tuhan telah membawa umat Israel merebut tanah-tanah perjanjian yang kelak menjadi milik umat Israel. Sayangnya, beberapa suku Israel memilih diam ketimbang bergerak menduduki tanah-tanah yang telah ditaklukkan tadi.
Yosua memang tidak membuat yel-yel untuk menyemangati umat Israel agar segera bergerak menduduki tanah yang telah mereka rebut. Namun, Yosua memberi kita pesan bahwa dalam sebuah persekutuan, harus bisa saling mengobarkan semangat, agar persekutuan tidak cenderung lesu dan menghambat pertumbuhan iman. Ketika sebuah persekutuan memiliki semangat yang berkobar-kobar, berbagai hal bisa dilakukan agar gereja Tuhan semakin bertumbuh.
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini menjadi berkat dalam kehidupan Sobat Teruna :
Terimakasih Tuhan Yesus, mampukan saya terus menjadi pribadi yang selalu bersemangat dan menularkan semangat itu kepada rekan-rekan persekutuan maupun lingkungan saya.