BIJAK 6: MEMILKI PRINSIP HIDUP ATAS KEBENARAN TUHAN

Filipi 3:1-1
1a Akhirnya, saudara-saudaraku, bersukacitalah dalam Tuhan. 1b Menuliskan hal ini lagi kepadamu tidaklah berat bagiku dan memberi kepastian kepadamu. 2 Hati-hatilah terhadap anjing-anjing, hati-hatilah terhadap pekerja-pekerja yang jahat, hati-hatilah terhadap penyunat-penyunat yang palsu, 3 karena kitalah orang-orang bersunat, yang beribadah oleh Roh Allah, dan bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh percaya pada hal-hal lahiriah. 4 Sekalipun aku juga ada alasan untuk menaruh percaya pada hal-hal lahiriah.Jika ada orang lain menyangka dapat menaruh percaya pada hal-hal lahiriah, aku lebih lagi: 5 disunat pada hari kedelapan, dari bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi, 6 tentang kegiatan aku penganiaya jemaat, tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat aku tidak bercacat. 7 Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. 8 Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus, 9 dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan. 10 Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, 11 supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.
Hidup penuh godaan. Dari bangun pagi sampai tidur malam, godaan selalu menghantui. Godaan untuk berbuat jahat, berbohong, malas belajar, menyontek saat ujian, dsb. Tanpa disadari kita “termakan” oleh godaan. Godaan yang menyebabkan kita jatuh dalam perbuatan melawan kehendak Tuhan. Bagaimana kita mampu melawan dan mengatasi godaan dalam hidup?
Pernyataan Rasul Paulus kepada jemaat di Filipi dengan tegas mengingatkan pentingnya satu prinsip yang harus dipegang. Prinsip hidup kepada kebenaran sejati. Karena begitu banyak godaan dari orang-orang yang akan berbuat jahat. Paulus mempergunakan kata “hati-hatilah”. Kata yang dipakai Paulus untuk memperingatkan dan mengingatkan jemaat dari setiap perbuatan jahat di sekitar mereka (ayat 2). Lebih tegas Paulus mau mengatakan; Pertama, jangan menguduskan segala tindakan yang sifatnya lahiriah (seperti sunat). Kedua, tinggalkan segala yang bersifat kesenangan duniawi. “Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia daripada semuannya” (ayat 7-8). Jangan tergoda oleh hal-hal duniawi, kesenangan sesaat yang ditawarkan oleh dunia. Untuk itu perlu membentengi diri dengan “perisai” iman yang teguh, yang mampu menangkal dan menolak godaan dunia.
Masa teruna adalah masa yang penuh semangat. Semangat untuk terus mengembangkan diri. Namun yang harus diingat adalah teruna tidak boleh sampai jatuh dalam perbuatan jahat. Dalam memacu diri agar memiliki prestasi hendaklah teruna memiliki satu prinsip kebenaran sejati. Jadikanlah Kristus sebagai pegangan hidup. Segala tindakan dalam memajukan diri hendaklah selalu mengarah dan menuju kepada kemuliaan Allah. Raihlah dan pakailah kesempatan yang ada namun tetap berpegang pada kehendak Tuhan.
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini menjadi berkat dalam kehidupan Sobat Teruna :
Ya Yesus, kuatkan diriku agar mampu menolak segala godaan yang menjauhiku dari kehendak-Mu