TUHAN SELALU TEPAT WAKTU

Ester 6:1-11
1 Pada malam itu juga raja tidak dapat tidur. Maka bertitahlah baginda membawa kitab pencatatan sejarah, lalu dibacakan di hadapan raja. 2 Dan di situ didapati suatu catatan tentang Mordekhai, yang pernah memberitahukan bahwa Bigtan dan Teresh, dua orang sida-sida raja yang termasuk golongan penjaga pintu, telah berikhtiar membunuh raja Ahasyweros. 3 Maka bertanyalah raja: “Kehormatan dan kebesaran apakah yang dianugerahkan kepada Mordekhai oleh sebab perkara itu?” Jawab para biduanda raja yang bertugas pada baginda: “Kepadanya tidak dianugerahkan suatu apa pun.” 4 Maka bertanyalah raja: “Siapakah itu yang ada di pelataran?” Pada waktu itu Haman baru datang di pelataran luar istana raja untuk memberitahukan kepada baginda, bahwa ia hendak menyulakan Mordekhai pada tiang yang sudah didirikannya untuk dia. 5 Lalu jawab para biduanda raja kepada baginda: “Itulah Haman, ia berdiri di pelataran.” Maka titah raja: “Suruhlah dia masuk.” 6 Setelah Haman masuk, bertanyalah raja kepadanya: “Apakah yang harus dilakukan kepada orang yang raja berkenan menghormatinya?” Kata Haman dalam hatinya: “Kepada siapa lagi raja berkenan menganugerahkan kehormatan lebih dari kepadaku?” 7 Oleh karena itu jawab Haman kepada raja: “Mengenai orang yang raja berkenan menghormatinya, 8 hendaklah diambil pakaian kerajaan yang biasa dipakai oleh raja sendiri, dan lagi kuda yang biasa dikendarai oleh raja sendiri dan yang diberi mahkota kerajaan di kepalanya, 9 dan hendaklah diserahkan pakaian dan kuda itu ke tangan seorang dari antara para pembesar raja, orang-orang bangsawan, lalu hendaklah pakaian itu dikenakan kepada orang yang raja berkenan menghormatinya, kemudian hendaklah ia diarak dengan mengendarai kuda itu melalui lapangan kota sedang orang berseru-seru di depannya: Beginilah dilakukan kepada orang yang raja berkenan menghormatinya!” 10 Maka titah raja kepada Haman: “Segera ambillah pakaian dan kuda itu, seperti yang kaukatakan itu, dan lakukanlah demikian kepada Mordekhai, orang Yahudi, yang duduk di pintu gerbang istana. Sepatah kata pun janganlah kaulalaikan dari pada segala yang kaukatakan itu.” 11 Lalu Haman mengambil pakaian dan kuda itu, dan dikenakannya pakaian itu kepada Mordekhai, kemudian diaraknya Mordekhai melalui lapangan kota itu, sedang ia menyerukan di depannya: “Beginilah dilakukan kepada orang yang raja berkenan menghormatinya.”
“Chag Purim Sameach!” adalah ucapan selamat berhari-raya Purim di kalangan orang Yahudi. Pada hari raya ini, orang Yahudi melakukan pembacaan Kitab Ester. Purim adalah perayaan yang ditetapkan Ratu Ester untuk mengingat pemeliharaan Allah bagi orang Yahudi (Ester 9). Allah membinasakan musuh umat-Nya yakni Haman yang berikhtiar memusnahkan semua orang Yahudi dari kerajaan Ahasyweros, raja Persia. Perayaan itu tetap dilestarikan sampai saat ini.
Sobat Teruna, kenapa Haman membenci orang Yahudi sehingga ingin memusnahkan mereka? Tidak lain karena Mordekhai menolak sujud menyembah Haman, perdana menteri Raja Ahasyweros. Haman tidak tahu bahwa Mordekhai adalah ayah angkat Ratu Ester (Ester 2:7). Sebagai orang yang taat kepada Allah, Mordekhai hanya mau sujud kepada Tuhannya. Haman tidak tahu bahwa Mordekhai pernah menyelamatkan raja dari rencana pembunuhan. Haman tidak tahu bahwa Mordekhai sudah mencium rencana jahatnya dan meminta Ester menghadap raja untuk membela bangsa Yahudi (Ester 4). Haman juga tidak tahu bahwa Ester meminta semua orang Yahudi di Susan, berpuasa selama tiga hari untuk menghadap raja dan menyelamatkan bangsanya. Selanjutnya Allah bertindak. Allah memutar-balikkan rencana jahat Haman. Tuntutan Haman untuk disembah diganti dengan penghormatan Raja Ahasyweros kepada Mordekhai. Bahkan Haman sendirilah yang diberi titah oleh raja untuk menyematkan pakaian kehormatan dan menggelar arak-arakan untuk menghormati Mordekhai.
Ada saatnya kita dimusuhi karena kita tidak mau kompromi dengan dosa. Mungkin juga disebut pelit karena nggak mau memberikan sontekan. Tetaplah percaya, Tuhan mampu memutar-balikkan keadaan seperti yang Ia lakukan kepada Mordekhai. Ia selalu bertindak tepat waktu untuk menyelamatkan siapa pun yang setia. Salib dan penderitaan Kristus telah membuktikan hal itu.
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini menjadi berkat dalam kehidupan Sobat Teruna :
Ya Tuhan, tegakkan semangatku untuk tetap setia memikul salib kecilku sebagai pengikut-Mu. Aku yakin bahwa Engkau adalah Tuhan yang sanggup memberikan kekuatan untuk bertahan dan bertindak tepat waktu. Di tengah semua yang kuhadapi, karuniakanlah sukacita untuk dapat kubagikan bagi orang-orang di sekitarku.