MAU IKUT YESUS?

Matius 16:21-23
21 Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga. 22 Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: “Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau.” 23 Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: “Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.”
Syair dalam Kidung Jemaat no 375 berjudul “Saya Mau Ikut Yesus” sangat sarat makna. Ada ungkapan diri yang rindu untuk mengikut Yesus selamanya. Mengikut Yesus tanpa memperhitungkan untung rugi. Meskipun susah, menderita dalam dunia, apapun yang terjadi, tetap mengikut Yesus. Lagu ini sering dinyanyikan oleh warga sidi baru setelah menyatakan janji di hadapan Tuhan dan jemaat “ya, dengan segenap hatiku” Lagu yang dinyanyikan dengan penuh haru. Apakah nyanyian ini masih menggema hingga sekarang? Masih inginkah mengikut Yesus? Atau sudah mengikut yang lain?
Matius menegaskan bahwa penderitaan Yesus sudah dekat. Tugas Yesus di dunia akan berakhir. Oleh karena itu, Yesus mengungkapkan apa yang akan dialami-Nya. Semuanya diawali dari Yerusalem. Dia akan mengalami banyak penderitaan, dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga. Namun Petrus menegur Yesus bahwa itu semua tidak akan terjadi. Petrus tidak memahami apa yang akan dialami Yesus. Petrus hanya memikirkan apa yang dipikirkannya. Artinya, Petrus tidak memahami tentang kehadiran dan penderitaan yang akan Yesus alami bagi umat-Nya. Ini berarti Petrus tidak sungguh-sungguh mengerti tugasnya selaku murid yang bersama Yesus. Sungguhkah Petrus mengikuti Yesus? Mengapa ia tidak memahami apa yang akan dialami Yesus.
Sobat Teruna, mengikut Yesus harus dengan kesungguhan. Mengikut Yesus berarti kita menyerahkan segala gerak langkah kita dalam kehendak-Nya. Tidak boleh berdasarkan keinginan dan maunya sendiri. Walau terkadang sulit, namun jika kita mau taat dan setia, pasti bisa. Yang penting apakah kita mau mengikut Yesus dalam “susah dan senang” Mari mengosongkan diri,. membuang segala keinginan dan godaan dunia dalam diri dan mengikut Yesus.
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini menjadi berkat dalam kehidupan Sobat Teruna :
Yesus, kuatkan diriku untuk setia dan taat mengikut-Mu sampai selama-lamanya apapun yang terjadi.