MERESPONS ANUGERAH ALLAH

Mazmur 40:1-11
1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. 2 Aku sangat menanti-nantikan Tuhan; lalu Ia menjenguk kepadaku dan mendengar teriakku minta tolong. 3 Ia mengangkat aku dari lobang kebinasaan, dari lumpur rawa; Ia menempatkan kakiku di atas bukit batu, menetapkan langkahku, 4 Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah kita. Banyak orang akan melihatnya dan menjadi takut, lalu percaya kepada Tuhan. 5 Berbahagialah orang, yang menaruh kepercayaannya pada Tuhan, yang tidak berpaling kepada orang-orang yang angkuh, atau kepada orang-orang yang telah menyimpang kepada kebohongan! 6 Banyaklah yang telah Kaulakukan, ya Tuhan, Allahku, perbuatan-Mu yang ajaib dan maksud-Mu untuk kami. Tidak ada yang dapat disejajarkan dengan Engkau! Aku mau memberitakan dan mengatakannya, tetapi terlalu besar jumlahnya untuk dihitung. 7 Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan dan korban sajian, tetapi Engkau telah membuka telingaku; korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau tuntut. 8 Lalu aku berkata: “Sungguh, aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku; 9 aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku.” 10 Aku mengabarkan keadilan dalam jemaah yang besar; bahkan tidak kutahan bibirku, Engkau juga yang tahu, ya Tuhan. 11 Keadilan tidaklah kusembunyikan dalam hatiku, kesetiaan-Mu dan keselamatan dari pada-Mu kubicarakan, kasih-Mu dan kebenaran-Mu tidak kudiamkan kepada jemaah yang besar.
Masih ingat bagaimana cemasnya kita saat minggu-minggu terakhir sebelum UNBK/UKK beberapa bulan lalu? Bagaimana suasana hati silih-ganti menjalani dan menunggu kepastian hasil ujian yang dikerjakan, kemudian bagaimana leganya hati saat segala sesuatunya sudah selesai dan kita memasuki liburan sekolah yang menyenangkan? Atau mungkin ada di antara sobat Teruna yang menjalani pergumulan bersama orang-orang terkasih, merasakan bagaimana leganya hati pada saat pergumulan tersebut terselesaikan. Ya, itulah sepenggal kisah hidup kita, dan tentunya saat ini masing-masing kita memiliki cerita sendiri, dan bersyukur pada Tuhan karenanya.
Bacaan kita hari ini merupakan ungkapan hati Daud saat dirinya mengalami pengalaman yang indah bersama Allah. Digambarkan bagaimana Daud merasa dirinya ditopang dalam segala kelemahannya, bukan hanya sekali, tapi berkali-kali hingga membuat Daud kehabisan kata-kata untuk menceritakan segala yang sudah Allah perbuat bagi dirinya (ay.6). Luapan kebahagiaan ini direspons Daud dengan melakukan apa yang Allah kehendaki; melakukan keadilan, menceritakan tentang kesetiaan dan keselamatan, dan menerapkan kasih dalam pemerintahannya (ay.11).
Bagaimana dengan kita? Apa respons kita saat kita merasakan kelegaan hati yang tentunya berasal dari Tuhan? Masih rindukah kita untuk tetap ber-IHMPT selama liburan kemarin, atau karena liburan maka IHMPT-nya libur juga? Masih setiakah kita melakukan keadilan dan kasih Tuhan dalam keseharian kita, atau semua itu bias di balik hingar-bingar liburan kita? Saatnya kita kembali merespons Tuhan dengan apa yang Ia kehendaki. Lakukan kasih dan keadilan-Nya, ceritakan keselamatan dan kesetiaan-Nya, karena kita sungguh tidak ada arti apapun tanpa Dia yang memampukan dan melegakan hati kita.
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini menjadi berkat dalam kehidupan Sobat Teruna :
Ampuni kelalaianku untuk merespons anugerah-Mu, Tuhan. Ingatkan aku untuk tetap kudus dan melakukan apa yang menjadi kehendak-Mu dalam hidupku.