top of page

GOA DAN MATAHARI

 

Efesus 5:11-14

11 Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu. 12 Sebab menyebutkan saja pun apa yang dibuat oleh mereka di tempat-tempat yang tersembunyi telah memalukan. 13 Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi nampak, sebab semua yang nampak adalah terang. 14 Itulah sebabnya dikatakan: “Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu.”

 

Di suatu hari, goa mendapatkan undangan dari matahari untuk datang ke tempatnya. Goa pun datang ke tempat matahari. Tempat matahari adalah suatu tempat yang sangat terang. Tempat ini sangat berbeda dengan tempat tinggal goa yang gelap dan dingin. Saat goa datang, dia terpukau dengan keindahan terang yang ada. Sebagai ucapan terima kasih, goa pun mengundang matahari datang ke tempatnya. Goa ingin mengenalkan gelap kepada matahari sebagaimana goa mengenal terang melalui matahari. Namun, ketika matahari datang ke tempatnya, matahari tidak menemukan gelap. Hal ini karena saat matahari datang, tempat tinggal goa yang gelap diliputi oleh terang yang dimiliki oleh matahari. Kehadiran matahari yang terang membuat goa yang gelap menjadi terang.

Sobat Teruna, seringkali kita berpikir bahwa terang adalah lawan gelap. Namun, ternyata gelap terjadi karena ketiadaan terang. Firman Tuhan hari ini melarang kita untuk mengambil bagian dalam perbuata-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa. Tidak hanya berhenti sampai disitu, teks Firman Tuhan bahkan menyuruh kita untuk menelanjangi perbuatan-perbuatan kegelapan tersebut (ay. 11). Firman Tuhan melanjutkan bahwa segala sesuatu yang disoroti di dalam terang akan kelihatan dengan jelas (ay. 13 BIMK).

Sobat Teruna, salah satu tekad untuk mengosongkan diri adalah dengan hidup sebagai anak-anak terang. Hidup sebagai anak terang adalah dengan tidak melakukan perbuatan kegelapan, seperti iri hati, sombong, mengingini milik orang lain. Bukan hanya itu, hidup sebagai anak terang juga berarti menunjukkan terang kita, misalnya dengan menegur mereka yang iri, sombong, dlsb. Mari menjadi anak-anak terang yang menunjukkan terang kita di tengah-tengah dunia ini.

 

Berdoalah agar firman Tuhan hari ini menjadi berkat dalam kehidupan Sobat Teruna :

Tuhan, mampukan aku menjadi terang-Mu.

 

bottom of page