top of page

IRI HATI BERDAMPAK PADA DIRI SENDIRI

 

I Raja-raja 21:17-22

17 Tetapi datanglah firman Tuhan kepada Elia, orang Tisbe itu, bunyinya: 18 “Bangunlah, pergilah menemui Ahab, raja Israel yang di Samaria. Ia telah pergi ke kebun anggur Nabot untuk mengambil kebun itu menjadi miliknya. 19 Katakanlah kepadanya, demikian: Beginilah firman Tuhan: Engkau telah membunuh serta merampas juga! Katakan pula kepadanya: Beginilah firman Tuhan: Di tempat anjing telah menjilat darah Nabot, di situ jugalah anjing akan menjilat darahmu.” 20 Kata Ahab kepada Elia: “Sekarang engkau mendapat aku, hai musuhku?” Jawabnya: “Memang sekarang aku mendapat engkau, karena engkau sudah memperbudak diri dengan melakukan apa yang jahat di mata Tuhan. 21 Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan malapetaka kepadamu, Aku akan menyapu engkau dan melenyapkan setiap orang laki-laki dari keluarga Ahab, baik yang tinggi maupun yang rendah kedudukannya di Israel. 22 Dan Aku akan memperlakukan keluargamu sama seperti keluarga Yerobeam bin Nebat dan seperti keluarga Baesa bin Ahia, oleh karena engkau menimbulkan sakit hati-Ku, dan oleh karena engkau mengakibatkan orang Israel berbuat dosa.

 

Jangan sepelekan iri hati. Sifat iri hati ini sangat berbahaya. Banyak dampak yang ditimbulkan karena iri hati. Kita telah melihat beberapa dampak yang diakibatkan oleh iri hati dalam bacaan beberapa hari ini. Iri hati akan membuat kita semakin mengalami masalah. Mengapa? Karena dampak ketidakbenaran dari iri hati memengaruhi perilaku dan tindakan.

Raja Ahab yang mengambil kebun anggur Nabot dengan cara yang tidak benar mendapat peringatan dan hukuman. Tuhan mengutus Elia untuk menemui raja Ahab dan menyampaikan hukuman yang akan diterimanya (ay.17). Tuhan akan mendatangkan hukuman kepada raja Ahab dan keturunannya. Apa yang diperbuat raja Ahab kepada orang yang disakitinya akan dialami juga oleh raja Ahab (ay 22). Artinya apa kita perbuat kepada orang lain yang tidak benar akan kita alami sebagai hukuman Tuhan. Semua akan berdampak pada diri kita sendiri.

Sikap yang benar adalah kita harus selalu berada dalam kehendak Tuhan. Jangan mudah iri hati kepada siapa pun dan untuk apa pun. Karena dampak negatiflah yang akan kita alami jika iri hati. Jangan iri hati, tetapi rendah hatilah dalam perilaku dan perbuatan kita. Tuhan memberikan kebutuhan sesuai kemampuan kita. Jangan merasa “lebih baik” dari teman lain. Pakailah setiap karunia, talenta dan berkat bagi kemuliaan Tuhan. Selamat menjadi teruna yang membuang segala bentuk iri hati, menggantikannya dengan rendah hati. Biarkanlah kebaikan dan masa teruna kita dirasakan oleh semua orang di sekitar kita. Tuhan Yesus memberkati.

 

Berdoalah agar firman Tuhan hari ini menjadi berkat dalam kehidupan Sobat Teruna :

Tuhan, hilangkan perasaan iri hati dan tumbuhkan rasa mengasihi dengan kerendahan hati.

 

bottom of page