SAHABAT ALLAH VS SAHABAT DUNIA

Yakobus 4:1-6
1 Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu? 2 Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa. 3 Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu. 4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah. 5 Janganlah kamu menyangka, bahwa Kitab Suci tanpa alasan berkata: “Roh yang ditempatkan Allah di dalam diri kita, diingini-Nya dengan cemburu!” 6 Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan:“Allah menentang orang yang congkak,tetapi mengasihani orang yang rendah hati.”
Menurut Sobat Teruna, sekitar tahun 2007 ada sebuah lagu berjudul “Jadikan Aku Yang Kedua” dinyanyikan seorang penyanyi cantik bernama Astrid. Berbeda dengan lirik lagu itu, bacaan kita pagi ini dengan tegas menyatakan bahwa Allah tidak mau menjadi yang kedua! Mari kita perhatikan pernyataan tegas dan keras dari Yakobus yang menyatakan persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah. Artinya barangsiapa yang hendak menjadi sahabat dunia, dia menjadikan dirinya sebagai musuh Allah. Mengapa Allah menentang orang-orang yang bersahabat dengan dunia? Pertama, karena Allah ialah Allah yang pencemburu (ay 5), Allah tidak mau diduakan oleh kita. Dia mau menjadi yang terutama dan satu-satunya dalam kehidupan kita. Allah mau kita setia kepada-NYA. Kedua, Allah menganugerahkan kasih karunia yang lebih besar kepada kita dibandingkan dengan apa yang diberikan dunia (ay 6). Orang yang menjadi sahabat dunia artinya menerima apa yang ditawarkan dunia, berteman dengan hal-hal yang bertentangan dengan perintah Tuhan seperti suka berbohong, pemarah, malas, melawan guru, tidak mendengar nasehat orangtua dan masih banyak lagi contoh yang ada.
Sobat Teruna, maukah kita menjadi sahabat Allah? Jika mau, maka kita harus mengarahkan hati, pikiran, jiwa dan roh kita kepada DIA dan melakukan apa yang disukai-Nya. Mendekat kepada Allah melalui doa dan pembacaan firman Tuhan setiap hari agar hidup kita berkenan kepada Tuhan. Dengan menjadi sahabat Allah dan menjadikan Allah satu-satunya dalam kehidupan kita maka hidup kita bahagia.
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini menjadi berkat dalam kehidupan Sobat Teruna :
Ya Tuhan, aku mau menjadi sahabat-Mu. Tolong aku selalu mendekat kepada-Mu dan melakukan apa yang berkenan kepada-Mu saja.