top of page

KELEMAHLEMBUTAN ADALAH KEKUATAN

 

Amsal 15:1-4

1 Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah. 2 Lidah orang bijak mengeluarkan pengetahuan, tetapi mulut orang bebal mencurahkan kebodohan. 3 Mata Tuhan ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik. 4 Lidah lembut adalah pohon kehidupan, tetapi lidah curang melukai hati.

 

Khalil Gibran berkata bahwa “Kelembutan dan kebaikan bukanlah tanda-tanda kelemahan dan putus asa, tetapi penjelmaan sebuah kekuatan.” Pernyataan ini hendak menyatakan bahwa membangun pribadi yang penuh kelemahlembutan bukanlah sebuah kelemahan, melainkan sebuah kekuatan dalam menghadapi berbagai tantangan hidup yang keras.

Ya, kelemahlembutan adalah kekuatan. Inilah yang mau disampaikan penulis Amsal. Kelemahlembutan memiliki kekuatan untuk mengendalikan kemarahan, sehingga selalu mampu menciptakan kedamaian bagi setiap orang yang merasakannya. Karena setiap orang yang lemah lembut akan selalu mengeluarkan perkataan dan perilaku yang sesuai dengan pengetahuan akan kebenaran firman Allah sehingga selalu memberikan kehidupan dan kedamaian bagi semua orang di sekitarnya. Lemah lembut berasal dari kata Yunani “Praus” yang artinya: kelembutan, kerendahan hati, perhatian, tidak kasar. Pada zaman Yesus, kata “Praus” dipakai untuk berbagai hal, antara lain: menggambarkan “obat” yang menenangkan, menggambarkan angin yang sepoi-sepoi yang memberi kesejukan serta perangai kuda yang sudah dijinakkan sehingga bisa dipakai untuk membantu pekerjaan di sawah atau ladang pada waktu itu. Dengan kata lain, kelemahlembutan dipahami sebagai sesuatu yang dapat mendatangkan ketenangan, kesejukan sehingga dapat bermanfaat bagi lingkungan.

Menjadi perenungan: “Sebagai teruna Kristen, sudahkah kita memiliki kelemahlembutan? Sudahkah kehadiran kita senantiasa membawa ketenangan, kesejukan bahkan bermanfaat bagi orang di sekitar? Atau justru perilaku dan perkataan kita masih mendatangkan kekecewaan?” Sobat Teruna, untuk bisa memiliki kelemahlembutan maka kita harus memahami bahwa kelemahlembutan merupakan bagian dari buah-buah Roh Kudus (Galatia 5 : 23). Saat kita memahami bahwa kelemahlembutan adalah buah Roh Kudus, maka kita hanya bisa memiliki kelemahlembutan jika membangun hubungan baik dengan Allah dan selalu memohon pertolongan kuasa-Nya

 

Berdoalah agar firman Tuhan hari ini menjadi berkat dalam kehidupan Sobat Teruna :

Tuhan Yesus, ajarku untuk selalu membawa kesejukan dan ketenangan dalam hidup sesama dengan belajar memiliki kelemahlembutan.

 

bottom of page