TUHAN SUMBER KEHIDUPANKU

Keluaran 34:1-9
1 Berfirmanlah Tuhan kepada Musa: “Pahatlah dua loh batu sama dengan yang mula-mula, maka Aku akan menulis pada loh itu segala firman yang ada pada loh yang mula-mula, yang telah kaupecahkan. 2 Bersiaplah menjelang pagi dan naiklah pada waktu pagi ke atas gunung Sinai; berdirilah di sana menghadap Aku di puncak gunung itu. 3 Tetapi janganlah ada seorang pun yang naik bersama-sama dengan engkau dan juga seorang pun tidak boleh kelihatan di seluruh gunung itu, bahkan kambing domba dan lembu sapi pun tidak boleh makan rumput di sekitar gunung itu.” 4 Lalu Musa memahat dua loh batu sama dengan yang mula-mula; bangunlah ia pagi-pagi dan naiklah ia ke atas gunung Sinai, seperti yang diperintahkan Tuhan kepadanya, dan membawa kedua loh batu itu di tangannya. 5 Turunlah Tuhan dalam awan, lalu berdiri di sana dekat Musa serta menyerukan nama Tuhan. 6 Berjalanlah Tuhan lewat dari depannya dan berseru: “Tuhan, Tuhan, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya, 7 yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa; tetapi tidaklah sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan cucunya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat.” 8 Segeralah Musa berlutut ke tanah, lalu sujud menyembah 9 serta berkata: “Jika aku telah mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, ya Tuhan, berjalanlah kiranya Tuhan di tengah-tengah kami; sekalipun bangsa ini suatu bangsa yang tegar tengkuk, tetapi ampunilah kesalahan dan dosa kami; ambillah kami menjadi milik-Mu.”
Wiliam Shakespeare berkata “Orang yang mencari kesempatan namun ia tidak mengambilnya saat kesempatan menghampirinya, takkan menemukan kesempatan itu lagi.” Bahkan dalam kehidupan kita seringkali mendengar ungkapan atau nasehat bahwa “Kesempatan tidak akan datang dua kali.” Namun, berbeda dengan teks kita hari ini. Karena Kasih Allah yang begitu besar maka Ia memberikan kesempatan kepada bangsa Israel untuk kembali membaharui perjanjian menerima dua loh batu yang baru, setelah bangsa Israel mengkhianati Allah dengan menyembah patung berhala lembu emas.
Sobat Teruna, ketika Musa bertemu dengan Tuhan untuk memperbaharui perjanjian, Tuhan menyatakan bahwa Ia penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih dan setia-Nya. Tuhan mengulangi perintah-Nya agar Musa kembali menghadap-Nya dan menerima berbagai hukum Allah. Musa harus pergi seorang diri dengan membawa dua loh batu baru. Tidak boleh ada apa pun yang mendekati Gunung Sinai sebab di puncak gunung itu Tuhan akan menjumpai Musa. Pembaharuan perjanjian dengan memberikan dua loh batu yang baru merupakan jawaban Tuhan bagi permohonan Musa, yang dilakukan-Nya sebagai peneguhan janji-Nya bagi Musa dan Israel.
Namun, selain Allah menunjukkan kasih-Nya yang memberikan kesempatan kembali kepada umat-Nya; Ia juga menunjukkan keadilan-Nya sebagai Allah yang memiliki kehidupan umat-Nya. Kasih dan keadilan merupakan dua sisi yang mau ditunjukkan kepada umat. Artinya Ia mengasihi setiap orang yang berbalik kepada-Nya, tetapi Ia tetap menghukum semua orang yang melanggar hukum-Nya. Dalam hal ini kita diajak untuk memahami bahwa hukuman yang Tuhan berikan adalah bagian dari cara-Nya memroses kehidupan umat-Nya menjadi lebih baik. Karena itulah, mari jadikan Tuhan sebagai sumber kehidupan agar kita mampu melihat hukuman-Nya bukan untuk menghajar melainkan untuk mendidik.
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini menjadi berkat dalam kehidupan Sobat Teruna :
Ajarku untuk setia menjadikan Engkau Sumber Kehidupanku ya Allah, agar aku mampu melihat hukuman sebagai didikan-Mu.