ANDALKAN TUHAN VS ANDALKAN DUNIA

Habakuk 3 : 9-11
9 Busur-Mu telah Kaubuka,telah Kauisi dengan anak panah. Sela
Engkau membelah bumi menjadi sungai-sungai; 10 melihat Engkau, gunung-gunung gemetar, air bah menderu lalu, samudera raya memperdengarkan suaranya dan mengangkat tangannya. 11 Matahari, bulan berhenti di tempat kediamannya, karena cahaya anak-anak panah-Mu yang melayang laju, karena kilauan tombak-Mu yang berkilat.
Jika kita ditanya: “Siapakah yang berkuasa di dalam hidup kita?” Pastinya kita menjawab “TUHAN yang berkuasa atas hidup manusia”. Tetapi apakah kita yang mengakui TUHAN itu berkuasa sudah menjadikan-Nya sebagai sumber hidup atau kita masih mengandalkan kekuatan dunia? Habakuk dalam bacaan kita memperlihatkan kekuatan TUHAN digambarkan lewat perbuatan TUHAN yang telah membuka busur-Nya dan sudah diisi dengan anak panah. TUHAN akan menyampaikan sesuatu yang telah dipersiapkan-Nya kepada manusia. Dengan kekuatan yang TUHAN miliki, alam semesta ini tidak dapat berbuat apa-apa karena ternyata kuasa TUHAN jauh lebih besar dibandingkan yang lainnya.
Sobat Teruna, sekuat apapun kita saat berhadapan dengan kekuatan TUHAN maka kekuatan yang ada pada kita tidak akan bisa menghadapinya. Ketidakmampuan itu juga ketika kita berhadapan dengan hukuman yang TUHAN berikan kepada manusia. Manusia hanya bisa menerima tanpa bisa membantah sekalipun hukuman yang TUHAN berikan. Ketidakmampuan manusia untuk membantah hukuman dari TUHAN memperlihatkan ketundukan manusia di hadapan TUHAN. Karena itu, kita diingatkan : 1) TUHAN yang kita kenal dan sembah adalah TUHAN yang berkuasa atas kehidupan kita; 2) Setiap kita dipanggil untuk senantiasa menjadikan TUHAN sebagai satu-satunya sumber kehidupan, karena hanya TUHAN yang mengetahui yang terbaik bagi hidup kita; 3) Menjadikan TUHAN sebagai sumber hidup harus terlihat nyata lewat perilaku yang senantiasa melakukan kehendak-Nya.
Menjadikan TUHAN sebagai sumber hidup bukan hal yang mudah, karena dibutuhkan keberanian untuk meninggalkan kesenangan dunia serta keberanian untuk mengalami penderitaan dunia. Sebagai teruna Kristen kita harus berani. Jangan takut selama kita terus setia membangun hubungan baik dengan Tuhan Yesus. Karena Ia tidak pernah terlambat menolong.
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini menjadi berkat dalam kehidupan Sobat Teruna :
TUHAN, dalam ketundukanku kepada-Mu, mampukan aku untuk bisa terus memberlakukan firman-Mu dalam kehidupanku setiap hari.