top of page

MENGASIHI MUSUH…??

 

Matius 5:43-48

43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. 44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. 45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. 46 Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? 47 Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian? 48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.”

 

Ketegangan sudah mencapai titik tertinggi jauh sebelum pertandingan tinju dunia yang mempertemukan Oscar De Lahoya dan Ricardo Mayorga dimulai. Kondisi yang panas ini terjadi akibat sikap kurang terpuji seorang Mayorga yang tidak henti-hentinya menghujani De Lahoya dengan sumpah serapah dan kata makian kotor di setiap acara jumpa pers. Lebih menyakitkan lagi kata-kata hinaan tersebut tidak hanya ditujukan kepada petinju yang dijuluki “The Golden Boy” tersebut, tetapi juga kepada istri dan sanak keluarganya. Namun yang luar biasa di sini bukanlah arus kata makian yang deras tersebut melainkan respons dari seorang De Lahoya yang tetap tenang bahkan hal ini memberikan motivasi lebih dalam dirinya untuk mengalahkan Mayorga.

Bulan Mei tahun 2006, De Lahoya tampil sebagai pemenang dengan menganvaskan Mayorga di ronde ke 6. Dalam wawancara pasca pertandingan, wartawan menanyakan perasaan De Lahoya setelah mengalahkan Mayorga. Dengan sikap kesatria, De Lahoya menjawab: “Saya seorang petinju professional, apa yang saya tunjukkan tadi di ring adalah murni professional. Saya katakan kepada Mayorga, saya memaafkan segala tingkah buruk dan caci maki yang pernah dia lontarkan kepada saya.”

Sobat Teruna, tidaklah mudah memaafkan orang yang sudah menyakiti hati kita. Namun firman Tuhan pada hari ini mengajarkan kita untuk mengasihi semua orang termasuk musuh kita sekalipun (ayat 43-44). Tuhan menerbitkan matahari dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan yang tidak benar (ayat 45). Memang dibutuhkan pengorbanan dan kedewasaan rohani untuk mengampuni dan tetap mengasihi musuh kita. Inilah kasih yang tulus dan sempurna. Haruslah kita sempurna, sama seperti Bapa di sorga adalah sempurna.

 

Berdoalah agar firman Tuhan hari ini menjadi berkat dalam kehidupan Sobat Teruna :

Ajar aku untuk meiliki kasih yang sempurna ya Tuhan, yang dapat mengasihi musuh sekalipun tanpa syarat.

 

bottom of page