KASIH ITU MEMBANGUN DIALOG

Matius 24 :3-11
3 Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: “Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?” 4 Jawab Yesus kepada mereka: “Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! 5 Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang. 6 Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya. 7 Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat. 8 Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru. 9 Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku, 10 dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci. 11 Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang.
Ketika berpacaran, kita tentu menggunakan berbagai kesempatan untuk berkomunikasi. Baik bertemu langsung, melalui telepon, chatting melalui line maupun media lainnya. Bila mereka jarang berkomunikasi, maka perlu kita pertanyakan apakah benar mereka saling mencintai, saling mengasihi?
Sobat Teruna, bacaan hari ini berceritera tentang bagaimana Tuhan Yesus sedang bercakap cakap secara pribadi dengan murid murid-Nya. Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Dalam berbagai kesempatan, Tuhan Yesus sering dikelilingi banyak orang. Namun kali ini berbeda. Pernyataan “bercakap cakap sendirian dengan Dia”, menjelaskan bahwa Tuhan Yesus saat itu hanya bersama dengan murid-Nya. Tidak ada orang lain. Tempatnya pun khusus, di atas bukit Zaitun. Tempat yang menjadi favorit Tuhan Yesus bila ingin berdoa atau ingin menyendiri. Dalam keadaan sendiri seperti ini, murid murid bisa bertanya hal hal yang sifatnya sangat pribadi atau hal hal yang sangat penting.
Lalu apa yang sedang mereka percakapkan? Mereka sedang berbicara masalah yang serius dan penting yaitu masalah akhir zaman. Tuhan Yesus menasehati murid-murid-Nya untuk tetap waspada dan tidak goyah meskipun banyak tekanan dan penderitaan yang akan dialami oleh mereka. Tentu saja Tuhan Yesus ingin agar para murid mendengarkan apa yang dikatakan-Nya.
Sobat Teruna, begitu pun dengan kita. Seberapa sering kita berkomunikasi dengan Tuhan Yesus? Seberapa sering kita berdoa dan membaca firman-Nya? Bila kita mengaku mengasihi Dia, tentunya kita rindu menghampiri takhta-Nya. Rindu berbincang dengan-Nya. Rindu mendengar apa yang dikatakan-Nya karena banyak orang jatuh dan tergelincir bila tidak berpegang pada firman-Nya. Di dalam berkomunikasi dengan Tuhan, kita pasti akan mendapat kekuatan.
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini menjadi berkat dalam kehidupan Sobat Teruna :
Tuhan Yesus, aku ingin terus berpaut dan berpegang pada-Mu. Aku selalu merindukan pimpinan dan kasihmu. Dalam Nama Tuhan Yesus.