PENGORBANAN ADALAH CINTA YANG LEBIH DALAM DARI KATA “I LOVE YOU”

Matius 10:17-20
17 Tetapi waspadalah terhadap semua orang; karena ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama dan mereka akan menyesah kamu di rumah ibadatnya. 18 Dan karena Aku, kamu akan digiring ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah. 19 Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga. 20 Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu.
Ingatkah kita akan kisah Petrus yang menyangkal Tuhan Yesus hingga 3 kali sebelum ayam berkokok? Petrus takut disebut murid Yesus, karena saat itu Tuhan Yesus sedang didera dan diadili untuk disalib. Petrus takut kalau dia mengaku sebagai murid Tuhan Yesus dia juga akan dibenci, didera dan disakiti. Beruntung bahwa akhirnya dia menyesal.
Sobat Teruna, bacaan kita hari ini mengingatkan kita untuk selalu waspada. Ada saat di mana kita akan mengalami tantangan dan cobaan yang serius karena kita mengiring Tuhan Yesus. Matius 10:18, megatakan bahwa karena Tuhan, dia akan digiring ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja rsebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Tuhan. Mungkin kisahnya tidak persis sama dengan Petrus, tapi bisakah kita berkorban untuk Tuhan Yesus?
Di sekitar kita, bisa saja terjadi seorang perempuan yang diajak menikah oleh kekasih yang sangat dicintai dan berbeda agama serta diminta harus meninggalkan kekristenannya, mengikuti agama calon suaminya, namun menolak karena tidak mau menggadaikan Tuhannya. Kemudian memilih memutuskan kekasihnya tersebut. Itu adalah contoh pengorbanan yang sangat berat dalam mengikut Tuhan Yesus. Tapi wanita itu telah menunjukkan imannya dan kasihnya kepada Tuhan Yesus, tanpa perlu mengucapkannya.
Sobat Teruna, sebagai seorang pelajar, kita mungkin belum menemui tantangan berat seperti di atas. Tetapi bila saatnya tiba, kita akan diuji. Bisakah kita bertahan dalam iman, atau sebaliknya kita menyangkal Tuhan Yesus? Pernahkah terpikir “lebih baik nilainya pas-pasan daripada harus mencontek, lebih baik dimarahi guru daripada harus berbohong?” Ini pun contoh pengorbanan seorang pelajar dalam mengikut Tuhan Yesus. Semoga kita bisa melampauinya ya.
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini menjadi berkat dalam kehidupan Sobat Teruna :
Ajar aku mengasihi-Mu Tuhan lebih dari apa pun, sehingga aku rela berkorban untuk menyenangkan hati-Mu.