SATU DI DALAM TUHAN

Efesus 2:11-16
11 Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu -- sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya “sunat”, yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, -- 12 bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia. 13 Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu “jauh”, sudah menjadi “dekat” oleh darah Kristus. 14 Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan, 15 sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, 16 dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.
Sobat Teruna, mari kita melakukan satu kegiatan dengan sapu lidi. Pertama, kita mempersiapkan sebuah sapu lidi. Jika sudah, mari kita mulai. Lepaskan ikatan yang menyatukan sapu lidi tersebut, lalu ambil sebuah lidi dari kumpulan lidi tersebut. Sapu sekitar kita dengan satu lidi yang ada. Bagaimana hasilnya? Sekarang ikat kembali semua lidi yang terpisah menjadi satu: menjadi sebuah sapu lidi. Kemudian pakailah sapu lidi tersebut menyapu di sekitar kita. Bagaimana hasilnya? Mari kita bandingkan. Pasti lidi yang terikat satu menjadi sebuah sapu lidi mampu membersihkan sampah lebih baik daripada satu lidi yang dipakai.
Hari ini, kita belajar tentang Rasul Paulus yang mengajak umat di Efesus untuk bersatu. Mereka satu di dalam Kristus. Mereka sama-sama diselamatkan oleh Tuhan melalui darah-Nya yang kudus. Artinya tidak boleh ada pertentangan dan perselisihan di antara mereka. Paulus berharap dengan kesatuan umat, mereka mampu menjadi umat yang utuh dan bersatu dalam menyatakan dan melanjutkan kabar sukacita keselamatan Tuhan kepada orang lain.
Sobat Teruna, diri kita juga telah didamaikan oleh Allah. Didamaikan untuk menyatakan damai kepada sesama. Karena damai dari Tuhan berlaku bagi setiap orang. Dan damai menjadikan kita satu dalam Tuhan. Kita tidak boleh mengagungkan diri bahwa kita lebih baik dari yang lain. Hendaknya kita semakin rendah hati untuk dapat menjadi satu dalam Tuhan. Kita bisa menjadi satu sebagai kekuatan meneruskan kabar keselamatan. Misalnya melalui kegiatan kita; di sekolah, kita menunjukkan pertemanan yang baik; di rumah, kita menyayangi seluruh anggota keluarga dan di lingkungan kita menjadi diri yang mampu untuk melakukan tindakan yang baik dan benar.
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini menjadi berkat dalam kehidupan Sobat Teruna :
Tuhan, pakailah aku menjadi berkat bagi sesama dengan menerima oranglain sebagai bagian diriku.