top of page

MENANGGUNG MURKA ALLAH


 

Yesaya 64 : 1-6

1 Sekiranya Engkau mengoyakkan langit dan Engkau turun, sehingga gunung-gunung goyang di hadapan-Mu 2 -- seperti api membuat ranggas menyala-nyala dan seperti api membuat air mendidih --untuk membuat nama-Mu dikenal oleh lawan-lawan-Mu, sehingga bangsa-bangsa gemetar di hadapan-Mu, 3 karena Engkau melakukan kedahsyatan yang tidak kami harapkan, seperti tidak pernah didengar orang sejak dahulu kala! 4 Tidak ada telinga yang mendengar, dan tidak ada mata yang melihat seorang allah yang bertindak bagi orang yang menanti-nantikan dia; hanya Engkau yang berbuat demikian. 5 Engkau menyongsong mereka yang melakukan yang benar dan yang mengingat jalan yang Kautunjukkan! Sesungguhnya, Engkau ini murka, sebab kami berdosa; terhadap Engkau kami memberontak sejak dahulu kala. 6 Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin.

 

Sobat Teruna, sadar nggak sih bahwa dosa bukanlah perkara kecil? Membohongi orang tua, menjahili adik, bergosip, menyontek dan masih banyak lagi. Kita sering berdalih “itu kan dosa kecil” dan melakukannya terus sampai akhirnya kita dikenal orang dari kebiasaan buruk tersebut. Si Pembohong, Si Jahil, Si Tukang Gosip, Si Tukang Nyontek adalah julukan buat kita. Kita nggak sadar bahwa sesungguhnya dosa berarti perlawanan terhadap Tuhan. Dosa membuat kita tidak lagi respek terhadap Tuhan. Dosa menjadi bukti kita gagal mengasihi Tuhan dan ini bukanlah perkara sepele.

Bangsa Israel sadar Allah adalah Pemegang kedaulatan atas alam semesta dan Ia sanggup melakukan hal-hal ajaib yang tidak pernah dibayangkan manusia sebelumnya (ayat 1-4). Mereka memberontak terhadap-Nya. Mereka menyadari ada murka Allah yang harus ditanggung atas pengkhianatan yang dilakukan. Bangsa Israel tidak berdaya menghentikan murka itu seperti daun dilenyapkan angin (ay 6). Kutuk kematian membayangi akibat dosa mereka. Yehezkiel 18:4 menyatakan bahwa orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati. Namun demikian, kasih Allah tidak terhenti karena kutuk dosa yang harus kita tanggung. Allah tidak puas dengan menyatakan murka-Nya. Roma 6:23 “sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus.” Maka Allah mengutus Putra Tunggal-Nya untuk menanggung kutuk itu agar kita selamat dari maut. Itulah perbuatan ajaib yang Allah lakukan. Anugerah-Nya mendamaikan kita dengan Allah sehingga Ia berkenan menyongsong kita dan mengalami kebaikan-kebaikanNya, asal kita senantiasa berjalan di jalan-Nya (ayat 5). Yuk mengambil komitmen untuk setia dan biarlah sekitar kita menyaksikan kasih Allah melalui tindak-laku kita.

 

Berdoalah agar firman Tuhan hari ini menjadi berkat dalam kehidupan Sobat Teruna :

Tuhan, firman-Mu membuat aku sadar betapa seriusnya dosaku, tetapi anugerah-Mu membuat aku terkesima bahwa Engkau begitu mengasihiku. Pegang tanganku selalu untuk sanggup melalui setiap tantangan dan godaan yang ada.

 

bottom of page