UNTUK DIRI SENDIRI ATAU UNTUK ORANG BANYAK?

I Korintus 14 : 1-5
1 Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh, terutama karunia untuk bernubuat. 2 Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorang pun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia. 3 Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun, menasihati dan menghibur. 4 Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat, ia membangun Jemaat. 5 Aku suka, supaya kamu semua berkata-kata dengan bahasa roh, tetapi lebih dari pada itu, supaya kamu bernubuat. Sebab orang yang bernubuat lebih berharga dari pada orang yang berkata-kata dengan bahasa roh, kecuali kalau orang itu juga menafsirkannya, sehingga Jemaat dapat dibangun.
Bagaimana perasaanmu, jika berhadapan dengan orang yang berbicara dengan bahasa yang sama sekali tidak dapat kamu mengerti? Kalau saya yang mengalami, pasti saya akan bingung sendiri.
Paulus mendengar, bahwa beberapa anggota jemaat di Korintus sangat memberi perhatian kepada kemampuan untuk berkata-kata dalam kuasa Roh Kudus. Bagi mereka, kemampuan berkata-kata tersebut (berbahasa roh) merupakan kemampuan yang hebat. Kemampuan tersebut membuat orang memahami bahwa Allah hanya menyatakan kehendak-Nya kepada mereka; karena hanya mereka yang memahami makna bahasa itu. Suasana semakin runyam, ketika orang-orang yang berbahasa Roh ini menganggap diri mereka memiliki kemampuan atau karunia yang lebih baik dari kemampuan orang lain. Akibatnya mereka cenderung meremehkan orang lain yang tidak memiliki karunia yang sama. Jika sudah demikian, sikap kasih di antara anggota jemaat pun mulai luntur.
Paulus menegaskan, bahwa sikap kasih di dalam kehidupan jemaat Korintus harus selalu dinyatakan. Selanjutnya, jemaat Korintus diminta untuk mengejar kemampuan atau karunia Roh yang dapat membangun dan mengembangkan persekutuan jemaat. Salah satu karunia yang dapat membangun jemaat, adalah karunia bernubuat.
Sobat Teruna, nubuat merupakan kemampuan untuk memahami keadaan pada masa depan. Jika seseorang memiliki karunia ini, maka dia dapat menentukan langkah-langkah yang baik untuk masa depannya. Gambaran tentang keadaan masa depan dapat dimiliki oleh kita semua. Kemampuan ini merupakan salah satu kemampuan manusia yang harus diasah. Caranya, antara lain dengan banyak membaca tentang situasi dan kondisi lingkungan pada masa kini. Semakin banyak yang kita tahu tentang masa kini, semakin terbuka pemahaman kita tentang kondisi masa depan. Pemahaman tersebut dapat menjadi masukan untuk masa depan setiap orang di sekitar kita.
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini menjadi berkat dalam kehidupan Sobat Teruna :
Ya Tuhan, ajarlah aku untuk menggunakan seluruh kemampuanku bagi kepentingan semua orang di sekitarku.