DIPERCAYAKAN, MAJU TERUS

Kolose 1 : 9-12
1 Kamu sendiri pun memang tahu, saudara-saudara, bahwa kedatangan kami di antaramu tidaklah sia-sia. 2 Tetapi sungguhpun kami sebelumnya, seperti kamu tahu, telah dianiaya dan dihina di Filipi, namun dengan pertolongan Allah kita, kami beroleh keberanian untuk memberitakan Injil Allah kepada kamu dalam perjuangan yang berat. 3 Sebab nasihat kami tidak lahir dari kesesatan atau dari maksud yang tidak murni dan juga tidak disertai tipu daya. 4 Sebaliknya, karena Allah telah menganggap kami layak untuk mempercayakan Injil kepada kami, karena itulah kami berbicara, bukan untuk menyukakan manusia, melainkan untuk menyukakan Allah yang menguji hati kita. 5 Karena kami tidak pernah bermulut manis -- hal itu kamu ketahui -- dan tidak pernah mempunyai maksud loba yang tersembunyi -- Allah adalah saksi -- 6 juga tidak pernah kami mencari pujian dari manusia, baik dari kamu, maupun dari orang-orang lain, sekalipun kami dapat berbuat demikian sebagai rasul-rasul Kristus. 7 Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya.
Sudah hampir satu minggu, Dabu menjadi ketua kelas. Ternyata menjadi ketua kelas itu sangat menantang. Dalam dua hari pertama Dabu harus menyiapkan daftar kelompok petugas pembersih ruangan kelas. Ini bukan pekerjaan yang mudah, karena Dabu harus mempertimbangkan rumus ‘siapa mampu bekerja sama dengan siapa’. Padahal tugas sekolah sedang menumpuk. Belum lagi kesulitan yang dialami kemarin pagi; Dabu harus melerai perseteruan antara Woku, Rica dan Pangi yang tidak jelas ujung pangkalnya. Sementara itu tiga hari ini Dabu sudah dipusingkan dengan kasus kejahilan seseorang. Ada yang meletakkan minyak angin di bangku tiga orang temannya ketika istirahat. Rasanya Dabu ingin berteriak, mau berhenti. Tapi Dabu tidak mau, karena dia sudah dipercayakan oleh ibu guru dan teman-temannya. Selain itu, ibu guru selalu memberikan semangat kepada Dabu setiap akhir jam sekolah. Semoga Dabu kuat sampai akhir semester genap ini.
Rasul Paulus menghadapi banyak sekali tantangan dalam kegiatan pekabaran Injil. Dia mengalami penghinaan dan penganiayaan yang berat di Filipi. Namun Paulus merasakan kehadiran Allah yang selalu memberikan kekuatan dan semangat untuk melakukan perjalanan pekabaran Injil. Oleh karena itu Paulus memilih untuk maju terus dalam tugas memberitakan Injil. Dia tidak mau mundur, karena Allah telah memercayakan tugas pemberitaan itu. Paulus lebih memilih untuk menyukakan Allah daripada mengikuti kemauan untuk menyerah.
Sobat Teruna, ada banyak orang yang mundur setelah menghadapi tantangan. Iman kepada Kristus justru mendorong kita untuk terus maju dalam setiap keadaan, apa pun tantangan yang dihadapi. Tujuannya adalah agar kita memenuhi segala hal yang telah dipercayakan oleh Allah kepada kita. Dabu melihat ibu guru. Aku ingin menyenangkan Ibu.
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini menjadi berkat dalam kehidupan Sobat Teruna :
Ya Tuhan, berikanlah aku semangat untuk tidak menyerah pada keadaan yang berat.