top of page

BAHAYA IRI HATI


 

Yakobus 3 : 13-16

13 Siapakah di antara kamu yang bijak dan berbudi? Baiklah ia dengan cara hidup yang baik menyatakan perbuatannya oleh hikmat yang lahir dari kelemahlembutan. 14 Jika kamu menaruh perasaan iri hati dan kamu mementingkan diri sendiri, janganlah kamu memegahkan diri dan janganlah berdusta melawan kebenaran! 15 Itu bukanlah hikmat yang datang dari atas, tetapi dari dunia, dari nafsu manusia, dari setan-setan. 16 Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.

 

Tentu orang tidak suka diberi kesan atau disebut sebagai orang yang iri hati dan suka mementingkan diri sendiri. Sebab iri hati tidak lain adalah ketidak-mampuan menerima kekurangan dan keterbatasan pada diri sendiri dan menerima kelebihan orang lain. Iri hati juga dapat disebabkan oleh perasaan mengutamakan kepentingan diri sendiri di atas kepentingan orang lain. Tentu diri kita sendiri pun tidak mau disebut sebagai orang yang iri hati, suka cemburu terhadap keberhasilan orang lain. Sementara pementingan diri sendiri adalah sikap rakus seseorang yang menempatkan kepentingan diri sendiri di atas segala-galanya, sehingga menimbulkan persaingan yang tidak sehat dan perpecahan, karena ia ingin lebih hebat daripada yang lain.

Yakobus memperlihatkan kepada jemaat-jemaat dan kita semua hari ini bahwa betapa pentingnya hikmat yang dari Allah sebab hikmat yang dari Allah itu pasti selalu membawa kebaikan, kebenaran dan keadilan bagi sesama karena Allah adalah sumber untuk semua itu. Berbeda dengan hikmat yang dari bawah atau dari dunia ini, selalu menimbulkan kekacauan dan perselisihan dalam kehidupan.

Sobat Teruna, rasa iri hati karena keberhasilan yang diperoleh kawan-kawan kita baik di sekolah, lingkungan bermain, bahkan dalam persekutuan teruna sendiri, perlu dihindari. Orang yang memiliki rasa iri hati yang tinggi, seringkali mencari-cari kesalahan-kesalahan orang lain, bahkan kesalahan kecil sekalipun dapat dikemas menjadi sebuah kesalahan yang besar. Sungguh berbahaya perasaan iri hati itu. Karena itu, mari kita hindari rasa iri dan yang terpenting buang rasa iri hati dalam diri jika itu masih ada. Caranya? Bersyukurlah selalu dalam segala hal atas peristiwa yang terjadi dalam hidup kita. Selamat berjuang untuk melawan rasa iri.

 

Berdoalah agar firman Tuhan hari ini menjadi berkat dalam kehidupan Sobat Teruna :

Tuhan Yesus berikan kekuatan dan kemampuan untuk tidak memiliki rasa iri dengan selalu bersyukur dalam segala hal.

 

bottom of page