TANPA TUHAN, MUDAH TERTIPU

Yosua 9 : 6-15
6 Demikianlah mereka pergi kepada Yosua, ke tempat perkemahan di Gilgal. Berkatalah mereka kepadanya dan kepada orang-orang Israel itu: “Kami ini datang dari negeri jauh; maka sekarang ikatlah perjanjian dengan kami.” 7 Tetapi berkatalah orang-orang Israel kepada orang-orang Hewi itu: “Barangkali kamu ini diam di tengah-tengah kami, bagaimana mungkin kami mengikat perjanjian dengan kamu?” 8 Lalu kata mereka kepada Yosua: “Kami ini hamba-hambamu.” Tanya Yosua: “Siapakah kamu ini dan dari manakah kamu datang?” 9 Jawab mereka kepadanya: “Dari negeri yang sangat jauh hamba-hambamu ini datang karena nama Tuhan, Allahmu, sebab kami telah mendengar kabar tentang Dia, yakni segala yang dilakukan-Nya di Mesir, 10 dan segala yang dilakukan-Nya terhadap kedua raja orang Amori itu di seberang sungai Yordan, Sihon, raja Hesybon, dan Og, raja Basan, yang diam di Asytarot. 11 Sebab itu para tua-tua kami dan seluruh penduduk negeri kami berkata kepada kami, demikian: Bawalah bekal untuk di jalan dan pergilah menemui mereka dan berkatalah kepada mereka: Kami ini hamba-hambamu, maka sekarang ikatlah perjanjian dengan kami. 12 Inilah roti kami: masih panas ketika kami bawa sebagai bekal dari rumah pada hari kami berangkat berjalan mendapatkan kamu, tetapi sekarang, lihatlah, telah kering dan tinggal remah-remah belaka. 13 Inilah kirbat-kirbat anggur, yang masih baru ketika kami mengisinya, tetapi lihatlah, telah robek; dan inilah pakaian dan kasut kami, semuanya telah buruk-buruk karena perjalanan yang sangat jauh itu.” 14 Lalu orang-orang Israel mengambil bekal orang-orang itu, tetapi tidak meminta keputusan Tuhan. 15 Maka Yosua mengadakan persahabatan dengan mereka dan mengikat perjanjian dengan mereka, bahwa ia akan membiarkan mereka hidup; dan para pemimpin umat itu bersumpah kepada mereka.
Bagian ini merupakan kelanjutan perikop kemarin. Di sini diceritakan keberhasilan bangsa Gibeon melaksanakan rencana mereka berbohong kepada Yosua dan bangsa Israel. Pada awalnya bangsa Israel curiga bahwa Gibeon adalah bangsa yang tinggal di tengah-tengah mereka di tanah Kanaan. Namun, kelihaian orang Gibeon dalam berbohong membuat Yosua dan bangsa Israel masuk di dalam rencana orang Gibeon.
Di sisi kain, kelemahan yang membuat Yosua dan bangsa Israel masuk ke dalam tipu daya bangsa Gibeon adalah karena mereka tidak melibatkan Tuhan untuk mengambil keputusan saat bangsa Gibeon datang. Yosua dan orang-orang Israel langsung mengikat perjanjian dengan orang Gibeon tanpa meminta keputusan Tuhan terlebih dahulu (ay. 14-15). Di tengah keberhasilan yang baru saja diraih, Yosua dan bangsa Israel melakukan kesalahan dengan menjalin kerjasama dengan bangsa Gibeon. Akibatnya bangsa Israel tidak dapat memusnahkan bangsa Gibeon.
Sobat Teruna, belajar dari pengalaman Yosua dan bangsa Israel bahwa melibatkan Tuhan dan mencari apa kehendak-Nya di dalam setiap rencana kehidupan adalah hal penting yang tidak bisa diganggu gugat. Hanya Tuhan yang mengetahui hal terbaik dalam kehidupan ke depan. Sehingga melibatkan Tuhan dan terus mencari kehendak-Nya di setiap langkah hidup adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan. Pertanyaannya sudahkah kita melibatkan Tuhan di setiap rencana hidup atau saat sedang mengalami kesulitan saja? Tetaplah libatkan Tuhan di segala situasi keberadaan hidup, baik di tengah kesulitan maupun keberhasilan agar kita tidak salah langkah. Mari berjuang untuk selalu mencari keputusan Tuhan terlebih dahulu, tidak hanya untuk hal besar saja, tetapi juga dari hal kecil, agar seluruh kehidupan boleh berjalan sesuai dengan kehendak-Nya.
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini menjadi berkat dalam kehidupan Sobat Teruna :
Ampuni aku, ya Tuhan; sering tidak melibatkan-Mu di tengah keberhasilan. Tetapi hari ini mampukan aku untuk selalu melibatkan-Mu di setiap situasi kehidupan yang ada.