top of page

PENOLONG


 

Yosua 2 : 1-6

1 Yosua bin Nun dengan diam-diam melepas dari Sitim dua orang pengintai, katanya: “Pergilah, amat-amatilah negeri itu dan kota Yerikho.” Maka pergilah mereka dan sampailah mereka ke rumah seorang perempuan sundal, yang bernama Rahab, lalu tidur di situ. 2 Kemudian diberitahukanlah kepada raja Yerikho, demikian: “Tadi malam ada orang datang ke mari dari orang Israel untuk menyelidik negeri ini.” 3 Maka raja Yerikho menyuruh orang kepada Rahab, mengatakan: “Bawalah ke luar orang-orang yang datang kepadamu itu, yang telah masuk ke dalam rumahmu, sebab mereka datang untuk menyelidik seluruh negeri ini.” 4 Tetapi perempuan itu telah membawa dan menyembunyikan kedua orang itu. Berkatalah ia: “Memang, orang-orang itu telah datang kepadaku, tetapi aku tidak tahu dari mana mereka, 5 dan ketika pintu gerbang hendak ditutup menjelang malam, maka keluarlah orang-orang itu; aku tidak tahu, ke mana orang-orang itu pergi. Segeralah kejar mereka, tentulah kamu dapat menyusul mereka.” 6 Tetapi perempuan itu telah menyuruh keduanya naik ke sotoh rumah dan menyembunyikan mereka di bawah timbunan batang rami, yang ditebarkan di atas sotoh itu.

 

Kedua mata-mata Yosua yang dikirimkan ke dalam Yerikho mengetahui resiko yang harus mereka hadapi jika mereka tertangkap saat menjalankan misi mereka. Tetapi, mereka telah memutuskan untuk menaati perintah Yosua dan pergi ke dalam Yerikho (Yosua 1:16-18). Kedatangan mereka rupanya telah diketahui oleh Raja Yerikho. Ia bahkan mencurigai Rahab telah menyembunyikan mata-mata tersebut. Kondisi kedua mata-mata tersebut benar-benar terancam. Pekerjaan sehari-hari Rahab dan kenyataan bahwa Rahab berasal dari bangsa yang tidak takut kepada Allah Israel mungkin saja membuat mata-mata meragukan Rahab akan menolong mereka. Namun, Allah menyediakan perlindungan melalui Rahab. Ia menyembunyikan kedua mata-mata tersebut dan menyarankan bawahan raja untuk mencari ke tempat lain.

Allah dapat memakai siapa saja untuk melakukan rencananya. Status sosial bahkan kebangsaan Rahab tidak menjadi halangan bagi Allah untuk menjadikannya sebagai penolong bagi mata-mata Israel. Allah dapat memakai siapa saja untuk menjalankan rencana-Nya, termasuk sobat Teruna. Kita mungkin merasa tidak pantas dan tidak mampu untuk melayani Tuhan dan menolong orang. Atau mungkin, kita merasa perbedaan latar belakang kita dengan orang lain membuat kita ragu untuk menolong mereka. Mari kita buang perasaan-perasaan tersebut dan meyakini bahwa ketika kita mau melayani Tuhan. Tuhanlah yang akan memampukan kita untuk melayani-Nya dan menjadikan kita penolong bagi orang-orang di sekitar kita. Pertolongan seperti apa yang bisa kita lakukan untuk orang lain hari ini?

 

Berdoalah agar firman Tuhan hari ini menjadi berkat dalam kehidupan Sobat Teruna :

Tuhan, aku rindu untuk menjadi penolong bagi orang-orang di sekitarku. Mampukan aku untuk menjadi alat-Mu untuk menolong mereka yang membutuhkan.

 

bottom of page