JUST DO IT!

Yohanes 12 : 1-8
1 Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati. 2 Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus. 3 Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu. 4 Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata: 5 “Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?” 6 Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya. 7 Maka kata Yesus: “Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku. 8 Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu.”
Sobat Menurut Matius 20:2, upah pekerja adalah satu dinar sehari. Jika Maria membawa minyak narwastu yang dihargai 300 Dinar, maka Maria telah secara sadar memberikan 82% dari upah setahun untuk meminyaki kaki Yesus. Jika saat ini upah sehari adalah Rp. 50.000,- dan upah setahun adalah Rp. 18.250.000,- maka 82%-nya adalah Rp. 15.000.000. Wow, sesuatu yang sangat besar. Selain minyak, Maria juga menyeka kaki Yesus dengan rambutnya, yang menurut banyak orang rambut adalah mahkota wanita. Maria tidak hanya mempersembahkan hartanya tapi juga dirinya. Keputusan dan tindakan Maria mengundang kontrofersi. Dan, Yudas Iskariot menentang.
Pasti Sobat Teruna bertanya alasan Maria. Selain karena relasi yang sangat akrab dengan Yesus, barangkali Maria merasa bahwa waktunya bersama Yesus sudah tidak lama lagi (ay 1). Maria mau memberikan yang terbaik dari dirinya bagi Tuhan. Sebuah keputusan dan tindakan yang menjelaskan kasih yang mendalam dan sungguh-sungguh kepada Tuhan tanpa menghitung apa yang akan menjadi keuntungannya kelak. Pada ayat paralel di Matius 26:6-13, Yesus mengatakan bahwa Maria telah memberikan teladan tentang sebuah perbuatan yang baik kepada Allah.
Sobat Teruna, Maria telah menjadi contoh dalam beberapa hal. (1) Harta dan kepentingan diri seharusnya tidak pernah dapat dibandingkan dengan kasih kita kepada Allah. (2) Barangkali banyak tantangan, namun iman kepada Allah tidak pernah dapat membuat kita berhenti berbuat kebaikan. (3) Upaya untuk tetap setia kepada Allah harus senantiasa dilakukan dengan kesungguhan dan sepenuh hati, apapun yang terjadi. Ditengah segala kontrofersi, Maria memberi bukti kasihnya kepada Allah melalui tindakan nyata. Sobat Teruna pun pasti bisa!
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini menjadi berkat dalam kehidupan Sobat Teruna :
Ya Bapa, berilah aku keberanian dan kekuatan untuk dapat membuktikan dan melaksanakan kasihku kepada Bapa melalui tindakan nyata.