HIKMAT, KEPERCAYAAN, BERANI DAN KUAT: WUJUD KESEJAHTERAAN

I Tawarikh 22 : 6-13
6 Kemudian dipanggilnya Salomo, anaknya, dan diberinya perintah kepadanya untuk mendirikan rumah bagi Tuhan, Allah Israel, 7 kata Daud kepada Salomo: “Anakku, aku sendiri bermaksud hendak mendirikan rumah bagi nama Tuhan, Allahku, 8 tetapi firman Tuhan datang kepadaku, demikian: Telah kautumpahkan sangat banyak darah dan telah kaulakukan peperangan yang besar; engkau tidak akan mendirikan rumah bagi nama-Ku, sebab sudah banyak darah kautumpahkan ke tanah di hadapan-Ku. 9 Sesungguhnya, seorang anak laki-laki akan lahir bagimu; ia akan menjadi seorang yang dikaruniai keamanan. Aku akan mengaruniakan keamanan kepadanya dari segala musuhnya di sekeliling. Ia akan bernama Salomo; sejahtera dan sentosa akan Kuberikan atas Israel pada zamannya. 10 Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku dan dialah yang akan menjadi anak-Ku dan Aku akan menjadi Bapanya; Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya atas Israel sampai selama-lamanya. 11 Maka sekarang, hai anakku, Tuhan kiranya menyertai engkau, sehingga engkau berhasil mendirikan rumah Tuhan, Allahmu, seperti yang difirmankan-Nya mengenai engkau. 12 Hanya, Tuhan kiranya memberikan kepadamu akal budi dan pengertian dan membuat engkau menjadi pemegang perintah atas Israel, supaya engkau memelihara Taurat Tuhan, Allahmu. 13 Maka engkau akan berhasil, jika engkau melakukan dengan setia ketetapan-ketetapan dan hukum-hukum yang diperintahkan Tuhan kepada Musa untuk orang Israel. Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan janganlah tawar hati.
Pernahkah sobat Teruna diberi tanggungjawab oleh orangtua? Bagaimana tanggapan sobat Teruna terhadap permintaan mereka? Apakah menyambut dengan sukacita lalu melakukannya atau sebaliknya? Jika sobat Teruna melakukannya tentu orangtua sangat senang karena percaya kita pasti dapat melakukannya. Tetapi kalau tidak mau, orang tua pasti kecewa. Padahal memang hanya tinggal kita yang menjadi tumpuan harapan. Kalau mau tapi merasa tidak mampu atau tidak tahu pasti ada jalannya. Itu berarti Tuhan berkehendak agar kita menerima sebuah tanggungjawab yang tentu Tuhan akan memampukan kita untuk melakukan semua itu.
Sobat Teruna, Raja Daud memberi tanggungjawab kepada anaknya Salomo untuk membangun Bait Allah, karena Allah yang menghendaki Salomo membangun Bait Allah walaupun Daud, ayahnya mempunyai keinginan yang kuat untuk dapat membangun Bait Allah, tetapi Tuhan tidak tidak berkehendak padanya (6-8). Lalu kepada Salomo, Allah memberikan keamanan, ketangguhan, hikmat dan akal budi, pengertian dan kepercayaan dalam membangun Bait Allah (9-11). Tuhan menasihatkan Salomo untuk taat, kuat dan teguh dalam menjalankan tugas mulia yang dipercayakan kepadanya karena hal itu akan mendatangkan keberhasilan (12-13).
Sobat Teruna, ingat ya untuk memahami tanggungjawab yang dipercayakan kepada kita walau masih remaja. Tidak ada salahnya kalau kita melakukannya dengan sukacita. Harus diyakini seperti yang Allah percayakan pada Salomo,maka Allah memperlengkapi dan memampukan. Tentu sobat Teruna pun akan mendapat perlindungan dan kemampuan dari Tuhan. Yang pasti, jalannya harus sesuai dengan yang Tuhan kehendaki. Tentunya kesediaan menerima dan menjalankan tanggungjawab yang dipercayakan akan selalu mendatangkan kesejahteraan bagi orangtua dan orang lain
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini menjadi berkat dalam kehidupan Sobat Teruna :
Aku mungkin pernah menolak harapan-Mu, harapan orangtuaku, bahkan harapan sesamaku untuk melakukan yang Engkau kehendaki dengan berbagai alasan. Ampuni aku. Hari ini aku aku belajar dari Salomo, walaupun aku masih remaja, aku percaya Engkaulah yang akan memperlengkapi aku Tuhan. Inilah aku, pakailah aku menjadi alat-Mu yang setia dan teguh.