HANYA PADA YESUS BERPEGANG

Matius 6 : 30-33
30 Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya? 31 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? 32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. 33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
”Kini saya adalah laki-laki paling sengsara yang hidup di muka bumi” tulis Abraham Lincoln, seorang pemimpin Amerika ternama. Jika beban saya dibagikan kepada seluruh umat manusia, tidak akan ada muka bahagia di bumi ini. Tidak mungkin saya terus berada dalam keadaan itu. Hanya ada dua pilihan: “mati atau menjadi lebih baik”.
Gelisah, putus asa, kuatir dan cemas selalu ada dalam kehidupan manusia. Kuatir tidak ada makanan dan minuman, kuatir tidak ada pakaian, kuatir akan masa depan, dan kekuatiran-kekuatiran lainnya. Tidak bisa dipungkiri semua ini akan menganggu pikiran dan akhirnya meruntuhkan tubuh. Bahkan bisa membuat seseorang kehilangan iman. Melihat keadaan itulah, Yesus memberi teguran lembut sekaligus mendorong pertumbuhan iman kepada para pendengarnya agar percaya akan pemeliharaan Allah. Yesus memberikan ilustrasi seekor burung di udara dan bunga di ladang yang dipelihara sedemikian rupa tanpa sedikit pun usaha dari si burung dan bunga tersebut. Demikianlah, Bapa Sorgawi memberikan dan mencukupi kebutuhan anak-anak-Nya yang percaya akan dia dan mau taat kepadanya.
Sobat Teruna, hidup kita tidak tergantung pada apa yang kita makan, minum atau yang kita pakai tetapi hanya tergantung pada Tuhan Yesus Sang Sumber Kehidupan dan berkat. Untuk itu janganlah kita hidup seperti orang yang tidak mengenal Allah, hidup dalam kekuatiran, sebab mereka tidak mengenal Bapa Sorgawi. Maka “carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya”, artinya jadikan Tuhan Allah sebagai pusat kehidupan dan memberlakukan kebenaran di dalam karya dan layan kita, maka Allah akan memberi juga apa yang perlu dan kita butuhkan (bukan yang kita inginkan) dan untuk hal ini Tuhan akan tidak pernah mengecewakan.
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini menjadi berkat dalam kehidupan Sobat Teruna :
Ajarku untuk hanya menggantungkan hidup pada Engkau, ya Yesus.