JANGAN MUDAH MENGERITIK SESAMA!

Yehezkiel 23 : 11-20
11 Walaupun hal itu dilihat oleh adiknya, Oholiba, ia lebih berahi lagi dan persundalannya melebihi lagi dari kakaknya. 12 Ia berahi kepada orang Asyur, kepada bupati-bupati dan penguasa-penguasanya, kepada pahlawan-pahlawan perang yang pakaiannya sangat sempurna, kepada pasukan kuda, semuanya pemuda yang ganteng. 13 Aku melihat bahwa ia menajiskan diri; kelakuan mereka berdua adalah sama. 14 Bahkan, ia menambah persundalannya lagi: ia melihat laki-laki yang terukir pada dinding, gambar orang-orang Kasdim, diukir dalam warna linggam, 15 pinggangnya diikat dengan ikat pinggang, kepalanya memakai serban yang berjuntai, semuanya kelihatan seperti perwira, yang menyerupai orang Babel dari Kasdim, tanah kelahiran mereka. 16 Segera sesudah kelihatan oleh matanya ia berahi kepada mereka dan mengirim suruhan kepada mereka ke tanah Kasdim. 17 Maka orang Babel datang kepadanya menikmati tempat tidur percintaan dan menajiskan dia dengan persundalan mereka; sesudah ia menjadi najis oleh mereka, ia meronta dari mereka. 18 Oleh karena ia melakukan persundalannya dengan terang-terangan dan memperlihatkan sendiri auratnya, maka Aku menjauhkan diri karena jijik dari padanya, seperti Aku menjauhkan diri dari adiknya. 19 Ia melakukan lebih banyak lagi persundalannya sambil teringat kepada masa mudanya, waktu ia bersundal di tanah Mesir. 20 Ia berahi kepada kawan-kawannya bersundal, yang auratnya seperti aurat keledai dan zakarnya seperti zakar kuda.
Kisah Ohola dan Oholiba merupakan sebuah simbol yang menggambarkan realita kehidupan antara orang Samaria dan orang Yehuda di Yerusalem. Cerita ini disampaikan sebagai usaha untuk menegur dan menyadarkan orang-orang Yehuda di Yerusalem tentang kehidupan mereka. Mengapa? Pada waktu itu, orang Yehuda senantiasa menyingkirkan orang Samaria karena mereka dianggap tidak berhak menerima keselamatan. Hal ini dikarenakan orang Samaria adalah orang-orang Israel yang telah hidup menikah dan berbaur dengan mereka yang tidak mengenal Allah. Orang Yehuda merasa diri benar dan menganggap bahwa hanya mereka yang berhak menerima keselamatan.
Namun, realitanya orang-orang Yehuda meskipun mereka tidak menikah dengan bangsa lain; tetapi mereka hidup dengan selalu melakukan kejahatan di mata Tuhan. Karena itulah, dikatakan dalam teks bahwa Oholiba tidak jauh berbeda dosanya dengan Ohola bahkan dikatakan Oholiba lebih jahat perilakunya dibandingkan dengan Ohola. Sehingga penghukuman dinyatakan bagi Oholiba.
Sobat Teruna, setiap kita pasti pernah mengekritik perilaku hidup teman atau orang yang ada di sekitar kita. Namun, sebelum sobat Teruna mengekritik; pernahkah sobat Teruna mengevaluasi diri sendiri terlebih dahulu? Orang Yehuda begitu bersemangat mengeritik bahkan membangun benteng dengan orang Samaria karena orang Samaria dianggap berdosa. Namun, kenyataannya, orang Yehuda juga hidup dalam dosa. Bacaan hari ini memberikan pembelajaran baik bagi sobat Teruna akan beberapa hal: 1) Allah tidak berkenan terhadap umat yang tidak setia; 2) Jangan mudah mengekritik orang lain, sebelum kita sendiri berani mengevaluasi diri sendiri.
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini menjadi berkat dalam kehidupan Sobat Teruna :
Mampukanku untuk berani mengevaluasi diri, sebelum memberikan kritik kepada lingkungan.