MENGAMPUNI ITU BERAT, TAPI BISA!

Yosua 20 : 1 - 9
1 Berfirmanlah Tuhan kepada Yosua, demikian: 2 “Katakanlah kepada orang Israel, begini: Tentukanlah bagimu kota-kota perlindungan, yang telah Kusebutkan kepadamu dengan perantaraan Musa, 3 supaya siapa yang membunuh seseorang dengan tidak sengaja, dengan tidak ada niat lebih dahulu, dapat melarikan diri ke sana, sehingga kota-kota itu menjadi tempat perlindungan bagimu terhadap penuntut tebusan darah. 4 Apabila ia melarikan diri ke salah satu kota tadi, maka haruslah ia tinggal berdiri di depan pintu gerbang kota dan memberitahukan perkaranya kepada para tua-tua kota. Mereka harus menerima dia dalam kota itu dan memberikan tempat kepadanya, dan ia akan diam pada mereka. 5 Apabila penuntut tebusan darah itu mengejar dia, pembunuh itu tidak akan diserahkan mereka ke dalam tangannya, sebab ia telah membunuh sesamanya manusia dengan tidak ada niat lebih dahulu, dan dengan tidak menaruh benci kepadanya lebih dahulu. 6 Ia harus tetap diam di kota itu sampai ia dihadapkan kepada rapat jemaah untuk diadili, sampai imam besar yang ada pada waktu itu mati. Maka barulah pembunuh itu boleh pulang ke kotanya dan ke rumahnya, ke kota dari mana ia melarikan diri.” 7 Lalu orang Israel mengkhususkan sebagai kota perlindungan: Kedesh di Galilea, di pegunungan Naftali dan Sikhem, di pegunungan Efraim, dan Kiryat-Arba, itulah Hebron, di pegunungan Yehuda. 8 Dan di seberang sungai Yordan, di sebelah timur Yerikho, mereka menentukan Bezer, di padang gurun, di dataran tinggi, dari suku Ruben; dan Ramot di Gilead dari suku Gad, dan Golan di Basan dari suku Manasye. 9 Itulah kota-kota yang ditetapkan bagi semua orang Israel dan bagi pendatang-pendatang yang ada di tengah-tengah mereka, supaya setiap orang yang membunuh seseorang dengan tidak sengaja dapat melarikan diri ke sana dan jangan mati dibunuh oleh tangan penuntut tebusan darah, sebelum ia dihadapkan kepada rapat jemaah.
Wajah Ani tampak murung. Ini hari ke sepuluh dia ditinggalkan sendirian oleh teman temannya. Meski sudah berkali kali meminta maaf rupanya Betty tetap kesal dan tidak memafkannya, bahkan menghasut teman-temannya untuk menjauhi Ani. “Maaf Betty, aku tak sengaja menyenggolmu sehingga kadomu untuk Donny terjatuh pecah,” kata Ani berulang kali kepada Betty.
Sobat Teruna, bacaan kita menceriterakan bahwa jaman dulu di Israel, setiap orang yang membunuh akan dikejar oleh penuntut tebusan darah. Namun ada pengecualian bila dia melakukannya tanpa sengaja. Tuhan memerintahkan bangsa Israel untuk membuat kota perlindungan. Seperti yang tertulis: “Tentukanlah bagimu kota-kota perlindungan, yang telah Kusebutkan kepadamu dengan perantaraan Musa, supaya siapa yang membunuh seseorang dengan tidak sengaja, dengan tidak ada niat lebih dahulu, dapat melarikan diri ke sana, sehingga kota-kota itu menjadi tempat perlindungan bagimu terhadap penuntut tebusan darah.” Sangat jelas. Bahkan untuk kasus pembunuhan, kejahatan yang amat sangat berat, namun bila dilakukan dengan tidak sengaja, yaitu tanpa niat lebih dahulu, Allah mengampuninya. Allah sungguh maha baik. Allah mengajarkan keadilan kepada manusia.
Sobat Teruna, dalam kasus Ani dan Betty, bagaimana seharusnya sikap Betty? Betty memang sangat marah karena kado yang dia beli untuk pacarnya jatuh pecah. Dia tidak mungkin membeli lagi karena barang itu tinggal satu-satunya di toko. Bila kita menjadi Betty apa yang akan kita lakukan? Bila mengacu pada bacaan firman Tuhan, seberat apa pun kesalahan Ani kalau dia tidak sengaja melakukannya, harus kita maafkan. Perintah Allah ini sesungguhnya sesuai dengan nilai Pancasila sila kedua, Kemanusiaan yang adil dan beradab.
Ya mungkin berat, tetapi itu perintah Allah, kita harus mampu melakukannya.
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini menjadi berkat dalam kehidupan Sobat Teruna :
Tuhan Yesus, beri aku hati yang lapang, untuk bisa mengampuni orang yang bersalah kepadaku.