top of page

TIDAK MAIN HAKIM SENDIRI


 

Ulangan 17 : 8-10

8 “Apabila sesuatu perkara terlalu sukar bagimu untuk diputuskan, misalnya bunuh-membunuh, tuntut-menuntut, atau luka-melukai -- perkara pendakwaan di dalam tempatmu -- maka haruslah engkau pergi menghadap ke tempat yang akan dipilih Tuhan, Allahmu; 9 haruslah engkau pergi kepada imam-imam orang Lewi dan kepada hakim yang ada pada waktu itu, dan meminta putusan. Mereka akan memberitahukan kepadamu keputusan hakim. 10 Dan engkau harus berbuat menurut keputusan yang diberitahukan mereka kepadamu dari tempat yang akan dipilih Tuhan; engkau harus melakukan dengan setia segala yang ditunjukkan mereka kepadamu.

Alkitab Terjemahan Baru © 1974, Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia

 

Tahukah sobat teruna, di tahun 2020, pemerintah Cina (RRC) akan secara serentak mengaplikasikan Social Credit System? Setiap warga negara Cina akan mendapat score sosial berdasarkan perilakunya dan score ini akan menentukan reputasi ekonomi, sosial, bisnis, bahkan kelayakan untuk mendapatkan hak-haknya.


Ada negara yang ketat menjaga kehidupan sosial yang adil dan beradab, tetapi ada juga yang tidak terlalu memusingkannya. Bahkan ada masyarakat yang apatis terhadap keadilan dan berakhir main hakim sendiri. Tidak jarang kita mendengar pencuri ayam dihakimi massa sampai mati.


Sobat Teruna, mari belajar menjadi manusia yang adil di tengah pelbagai ketidakadilan dunia ini. Hukum Musa menyatakan bagi perkara yang susah untuk diputuskan, baiklah kita mencari keadilan ke orang yang lebih dewasa seperti para petinggi agama (Imam) dan hakim di pengadilan (ay. 8). Indonesia menganut sistem pengadilan bertingkat, dari Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi dan puncaknya Mahkamah Agung. Setelah mendapatkan putusan, kita harus menerimanya, menghargainya dan menjalankannya (ay. 10). Terkadang menerima putusan pengadilan dunia tidaklah selalu ‘nyaman’. Ya, karena itu semua didasarkan pada aturan manusia dan terkadang pengambil keputusannya pun korup. Namun bukan berarti kita tidak percaya dengan sistem pengadilan di dunia ini. Sebagai teruna Kristus yang sudah diselamatkan dan menantikan keadilan sejati yang hanya terjadi di Tanah Perjanjian Baru dipimpin oleh Sang Hakim Agung (Roma 2:1-8; Wahyu 20:11-15), mari kita percayakan keadilan di tangan orang-orang yang sudah dipercayakan untuk menjadi hakim dan penegak keadilan. Doakan mereka! Dan sedapat mungkin taatilah peraturan negara serta jadilah Agen Keadilan dan Kebenaran dalam setiap langkah kehidupan kita.


 

Berdoalah agar firman Tuhan hari ini menjadi berkat dalam kehidupan Sobat Teruna :

Yesus, Hakim Agung, aku mendoakan mereka yang sudah berlaku main hakim sendiri atau menjadi hakim yang korup. Biarlah mereka berbalik kepada jalan kebenaran. Dan bagiku, aku mau menjadi teruna Kristus yang adil dalam laku dan perbuatanku.

 

bottom of page