MAUKAH MENJADI HAKIM-HAKIM ZAMAN NOW?

Hakim-Hakim 10 : 1-5
1 Sesudah Abimelekh, bangkitlah Tola bin Pua bin Dodo, seorang Isakhar, untuk menyelamatkan orang Israel. Ia diam di Samir, di pegunungan Efraim 2 dan ia memerintah sebagai hakim atas orang Israel dua puluh tiga tahun lamanya; kemudian matilah ia, lalu dikuburkan di Samir. 3 Sesudah dia, bangkitlah Yair, orang Gilead, yang memerintah sebagai hakim atas orang Israel dua puluh dua tahun lamanya. 4 Ia mempunyai tiga puluh anak laki-laki, yang mengendarai tiga puluh ekor keledai jantan, dan mereka mempunyai tiga puluh kota, yang sampai sekarang disebutkan orang Hawot-Yair, di tanah Gilead. 5 Lalu matilah Yair dan dikuburkan di Kamon.
Alkitab Terjemahan Baru © 1974, Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia
Ada sistem demokrasi, sosialis, liberal, monarki dsb. Tetapi jarang sekali kita mendengar tentang teokrasi. Memang saat ini hanya sedikit negara yang mendasarkan bentuk pemerintahannya atas teokrasi - pemerintahan yang menjadikan prinsip-prinsip ilahi/agama sebagai peran utama atau Tuhan yang memerintah.
Bangsa Israel sempat hidup dalam sistem Teokrasi, tepat setelah mereka merebut tanah Kanaan sebagai pemberian janji Tuhan dan sebelum akhirnya mereka meminta raja kepada Allah. Namun generasi-generasi yang lahir setelah Yosua dan generasinya mati, Israel sering gagal hidup dalam sistem ini. Mereka tidak taat kepada Tuhan, seringkali jatuh dan berbalik dari Tuhan, terpengaruh oleh bangsa tetangga penyembah berhala. Oleh sebab itu Allah membangkitkan hakim-hakim untuk memimpin mereka dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi perantara firman (bnd Hkm 2). Total duabelas orang hakim-hakim dalam Alkitab memimpin bangsa Israel: Othniel, Ehud, Samgar, Debora, Gideon, Tola, Yair, Yefta, Ebzan, Elon, Abdon dan Simson.
Bagian Alkitab hari ini membahas tentang hakim Tola dan Yair. Hanya 5 ayat untuk mendeskripsikan kehidupan dua hakim-hakim ini sungguh minim dengan informasi. Menurut para ahli, kemungkinan besar pada masa hakim Tola dan Yair, Israel hidup dalam ketenteraman baik kehidupan rohani maupun kehidupan berbangsa sehingga tidak dituliskan banyak deskripsi tentang kedua hakim ini.
Indonesia memang tidak hidup berdasarkan sistem teokrasi, namun berdasarkan demokrasi yang akan pengamalan Pancasila. Walaupun begitu, masih banyak penyimpangan sosial terjadi seperti Kolusi Korupsi Nepotisme (KKN). Saat ini sobat Teruna, hiduplah menjadi hakim-hakim, patriot bangsa zaman ini melalui doa dan berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat sehingga nama Tuhan dimuliakan dan kehedak-Nya nyata di bumi.
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini menjadi berkat dalam kehidupan Sobat Teruna :
Tuhan Yesus, aku mau menjadi hakim-hakim kecil, menjadi patriot di tengah kehidupanku di bumi pertiwi ini. Sehingga kehadiranku bisa membawa keadilan bagi kehidupan masyarakat.